Akhir pekan ini kolektor buku tua bagi-bagi ilmu di Baltos Bandung
Bandung.merdeka.com - Akhir pekan ini ada acara unik di Balubur Town Square (Baltos) Bandung, yaitu acara Bincang-Bincang Buku edisi perdana dengan topik Jiwa Muda Koleksi Tua. Acara yang digagas LawangBuku bersama Komunitas Ulin Bandung ini akan digelar di Kafe Langit-langit lantai 3 Baltos, mulai Pukul 09.00 – 11.30 WIB, Minggu (24/1).
Diskusi ini akan menghadirkan Dede Brandalan Tjimanoek sebagai moderator grup Facebook Gila Boekoe Bandung sekaligus kolektor buku yang sudah tak asing lagi di mata pedagang buku antik atau tua.
Pembicara lainnya adalah Indra Prayana a.k.a Indra JBA dari Jaringan Buku Alternatif, kemudian Muhammad Ryzki Wiryawan penulis buku Okultisme di Bandoeng Doeloe.
Ketiga kolektor buku tersebut akan memaparkan suka-duka memburu dan merawat buku-buku tua. Diskusi akan dipandu Jiman Suhadi dari Komunitas Ulin Bandung sekaligus penyiar Radio Elshinta FM. Diskusi ini bersifat terbuka dan gratis.
Pengelola LawangBuku, Deni Rahman, mengatakan Bincang-Bincang Buku edisi perdana ini mengangkat topik Jiwa Muda Koleksi Tua, kisah para kolektor muda pengumpul buku tua. “Fenomena anak muda mengoleksi buku-buku tua ini dapat disaksikan dari ketertarikan di forum media sosial maupun pameran/bursa buku,” kata Deni, kepada Merdeka Bandung, Jumat (22/1).
Di tengah populernya kembali gaya vintage itu ia berharap hidupnya gairah mencari informasi primer atau dokumen sezaman. Sumber primer tersebut misalnya koleksi tematik Bandung, karya sastra Pramoedya Ananta Toer, novel-novel Rusia, buku masa budaya Indie, cersil dan komik silat dan seterusnya.
“Dokumen sezaman sebagai bagian dari cerita anak zaman dapat menampilkan informasi otentik tentang kehidupan pada zaman tersebut,” jelasnya.
Bincang-Bincang Buku sendiri merupakan program mengawali tahun 2016 antara LawangBuku dan Komunitas Ulin Bandung. Tujuannya untuk menghidupkan kegiatan komunitas membaca dan diskusi seputar buku dan sejarah kota Bandung.
Kegiatan ini dibuka Pojok Baca ‘Ulin Bandung,’ berupa penyediaan buku bacaan seputar sejarah Bandung, diskusi buku tua hingga dinamika perbukuan di Bandung.
Baik kegitatan Bincang-Bincang Buku maupun Pojok Baca diharapkan menarik para komunitas buku yang meliputi kolektor, pelanggan, perpustakaan, penulis, penerbit dan toko-toko buku.
“Kemudian kegiatan ini menjadi ajang bersama untuk berbagi ilmu dan pengalaman,” tambahnya.
Sementara pengelola Pojok Baca ‘Ulin Bandung,’ Linda Lingling menambahkan, acara tersebut diharapkan dapat memupuk silaturahim warga dalam satu aktivitas membaca dan menjadi satu ajang berbagi pengetahuan seputar sejarah kota.
“Pojok Baca ini rencananya akan rutin diselenggarakan sebagai acara utama sebelum Bincang-Bincang Buku dimulai,” kata dia.