Waspada! E-waste mengandung merkuri berbahaya bagi lingkungan
Bandung.merdeka.com - Tahukah Anda jika dampak sampah elektronik atau yang lebih sering disebut dengan e-waste begitu berbahaya? E-waste yang mengandung merkuri dan timah ini berdampak mematikan lingkungan.
Dewasa ini era teknologi yang semakin canggih membuat produksi e-waste semakin meningkat. Pengelolaannya sendiri masih terbilang minim. Bahkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan e-waste terbilang rendah.
Koordinator Earth Hour Bandung Dwi Widya mengatakan, dampak e-waste pada lingkungan di antaranya 13 persen polusi, 25 persen menyebabkan kanker dan 62 persen mematikan lingkungan karena mengandung merkuri dan timah.
"Kami berupaya mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya pada e-waste yang memang memiliki sampak bahaya bagi lingkungan," ujar Dwi kepada wartawan, Minggu (19/2).
Sementara itu, Penggiat Komunitas E-Waste RJ, Solya menjelaskan, untuk pengelolaan e-waste ini dibutuhkan dukungan besar dari pemerintah. Pemerintah perlu membuat badan atau lembaga yang fokus menangani e-waste.
"Kalau misalnya belum bisa membuat lembaga yang fokus menangani e-waste, setidaknya bisa menyediakan tempat sampah khusus untuk e-waste di tempat umum agar masyarakat juga lebih peduli," kata Solya.
E-waste sangat berbahaya bagi lingkungan karena mengandung merkuri. Jika dibuang sembarangan maka lingkungan akan tercemar. Khususnya untuk pembuangan ke air seperti sungai yang akan berbahaya bagi lingkungan.
"Kalau dibakar juga nanti asapnya akan menyebar ke lingkungan dan sangat berbahaya. Makanya harus ada daur ulang untuk e-waste ini. Harus benar-benar ditangani sejak sekarang," ujarnya.