Jumlah anak jalanan di Bandung sudah berkurang
Bandung.merdeka.com - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung Aji Sugiyat mengatakan jumlah anak jalanan di Kota Bandung sudah jauh berkurang. Hal ini dikarenakan kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang mengajak anak jalanan mengikuti kegiatan lebih positif.
"Sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tentu sudah sangat peduli. Sehingga jumlah mereka yang turun ke jalan semakin berkurang," ujar Aji kepada wartawan di sela-sela giat Festival dan Pameran Karya Anak Bangsa 2016 yang diadakan di Balai Kota Bandung, Sabtu (13/8).
Keberadaan anak jalanan sebelumnya tersebar di setiap kecamatan di Kota Bandung. Dengan jumlah anjal tertinggi berada di Kecamatan Sumur Bandung.
Aji memperkirakan jumlah anak jalanan yang ada berkisar 2000. Namun sebagian telah mengikuti program rehabilitasi Pemkot Bandung dan menjalani hari dengan pelatihan yang diberikan sehingga tidak kembali turun ke jalanan.
Menurutnya, Pemkot Bandung giat melakukan beragam program pembinaan. Mulai dari seni musik, tari, menjahit dan sebagainya.
Untuk memberikan keterampilan non formal, Dinsos juga telah bekerja sama dengan 18 Rumah Perlindungan Anak (RPA) yang tersebar di Kota Bandung. Bahkan pihaknya juga telah menyiapkan program pendidikan kesetaraan untuk anak-anak jalanan yang sebelumnya putus sekolah. Pasalnya umumnya, anak-anak jalanan tersebut putus sekolah di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Kami tentu bekerja sama dengan kewilayahan untuk membina kesejahteraan keluarga mereka," katanya.
Menurut Aji, penyebab bermunculannya anak jalan masih permasalahan klasik yakni karena faktor ekonomi di lingkungan keluarga. Karenanya butuh perhatian khusus dari pemerintah dan wilayah setempat.
Dinsos menggelar Festival Anak Jalanan 2016 sebagai ajang ujung gigi bakat anak jalanan. Dalam ajang tersebut ada 500 anak jalanan binaan Dinsos yang berpartisipasi.