Tak hanya di jalanan, penanganan PMKS harus sampai wilayah
Bandung.merdeka.com - Ketua DPRD Kota Bandung Isa Subagdja prihatin akan tindakan penganiayaan yang menyebabkan Komandan Brigade PP Persis, Prawoto meninggal. Isa mendorong pemerintah kota Bandung mengoptimalkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), karena pelaku dikabarkan mengalami gangguan kejiwaan.
"Ini (penganiayaan) menjadi bahan untuk dinas sosial melakukan pengawasan dan penanganan untuk orang-orang yang seperti ini (gangguan jiwa)," ujar Isa dalam konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Jumat (2/2).
Menurut Isa, kejadian ini sudah menjadi atensi masyarakat dan semua pihak. Sebab, bukan hanya pertama kali ustaz yang dianiaya orang dengan gangguan kejiwaan. Selama ini Pemkot Bandung sudah berusaha menangani PMKS. Namun masih belum menjangkau di wilayah-wilayah karena kebanyakan masih fokus yang ada di jalan-jalan.
"Banyak yang muncul kan di jalan-jalan. Saya rasa masih banyak juga orang (gangguan kejiwaan) yang tidak kelihatan dan nampak sehingga luput dari pantauan," katanya.
Isa meminta aparat kewilayahan dan masyarakat setempat berperan aktif membantu pemerintah dalam pengentasan PMKS. Masyarakat dan aparat kewilayahan bisa melaporkan jika ada warga atau tetangga sekitarnya yang mengalami gangguan jiwa sehingga bisa ditangani.
"Saya kira ini peran aktif kewilayahan untuk bisa menyampaikan kondisi masyarakatnya," katanya.
Komandan Brigade PP Persis Prawoto dianiaya tetangganya Asep Maftuh pada Kamis (1/2). Pelaku memukulkan pipa besi sehingga korban dilarikan ke rumah sakit namun tidak tertolong. Sebelumnya juga terjadi penganiayaan kepada pimpinan Ponpes Al hidayah, KH Umar Basri di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada 27 Januari lalu. Pelaku juga diduga mengalami gangguan kejiwaan.