Layanan dokumen kependudukan Kota Bandung bisa lewat Mobil Mepeling
Bandung.merdeka.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung terus melakukan inovasi untuk memudahkan pelayanan dokumen kependudukan bagi masyarakat. Salah satu inovasi yang dilakukan yakni melalui hadirnya 6 Mobil Mepeling (Memberikan Pelayanan Keliling) baru untuk pelayanan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil.
Kepala Disdukcapil Kota Bandung Popong W. Nuraeni mengatakan, mobil-mobil ini telah dilengkapi yang dengan perangkat teknologi pembuatan dokumen kependudukan dan siap melayani warga di 30 kecamatan Kota Bandung.
"Mobil Mepeling ini akan berkeliling ke tiga kecamatan setiap harinya. Dalam sebulan, 120 jadwal operasional mepeling telah ditentukan," ujar Popong kepada wartawan di sela acara peluncuran Mobil Mepeling di Trans Luxury Hotel Bandung, Selasa (11/4).
Dengan cara ini, kata Popong, Disdukcapil mampu mengurangi antrean layanan dokumen kependudukan di kantor Disdukcapil. Selain itu juga untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kependudukan
"Jadi kalau setiap harinya 700 orang datang ke Dinas Kependudukan, dengan adanya mobil ini sekarang tinggal 200-an saja, itu pun sudah pasti jadwalnya jam berapa, di loket mana," katanya
Di tempat sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pemkot berupaya agar pelayanan publik ini ditingkatkan. Ia bercita-cita agar pelayanan administrasi kependudukan tidak lagi mengharuskan warga untuk datang ke kantor dan menunggu terlalu lama.
"Mobil Mepeling ini agar pelayanan tidak lagi terpusatkan di kantor Jalan Ambon. Sehingga pelayanan bisa mendekati rumah warga. Yang penting masyarakat dapat pelayanan, tidak perlu cuti sehari, tidak perlu heboh-heboh, yang penting kita bisa mendekatkan kecepatan kepada masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.
Saat ini, kata Emil, Disdukcapil Kota Bandung telah memiliki 8 Mobil Mepeling, yakni enam mobil baru yang berbasis IT dan 2 mobil dengan teknologi manual. Mepeling ini akan dioptimalkan di seluruh wilayah Kota Bandung.
"Targetnya akhir tahun mudah-mudahan satu kecamatan punya satu. Jadi total kurang 22 lagi, tapi segini juga sudah hatur lumayan," ujarnya.