Tak efektif gunakan mesin parkir, DPRD Kota Bandung akan panggil Dishub

Ketua Komisi B Nenden Sukaesih
Bandung.merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung berencana memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) dalam waktu dekat. Hal ini berkaitan dengan evaluasi dari penerapan mesin parkir yang telah dijalankan selama ini.
Ketua Komisi B Nenden Sukaesih mengatakan, bahwa selama ini banyak persoalan dari penerapan mesin parkir.
Dirinya mendapatkan banyak laporan terkait tidak efektifnya penggunaan mesin parkir.
"Saya akan segera memanggil (Dishub). Kan itu biaya besar, ini harus kita evaluasi lagi. Kan kita berkepentingan komisi B sebgai fungsi kita pengawasan," ujar Nenden kepada wartawan di kantor DPD Partai Golkar Kota Bandung, Jalan Pelajar Pejuang, Rabu (18/4).
Di menyebut bahwa proyek yang menghabiskan anggaran puluhan miliar tersebut banyak terbengkalai. Nenden mengaku melihat sendiri sejumlah mesin parkir yang terbengkalai karena kurangnya perawatan.
"Saya lihat di Cicadas geus miring (mesin parkir sudah miring). Padahal itu itu biayanya besar,"kata dia.
Nenden mengungkapkan, tidak optimalnya operasional mesin parkir karena dua hal. Pertama, proses perencanaan yang kurang matang serta kinerja anggota Dishub di lapangan yang tidak maksimal.
"Kalau rencana bagus berdasar kajian pasti terlaksana. Tetapi anggota dishubnya juga enggak bisa, 'sieun ku preman' (takut sama preman)," kata dia.
Selain itu Nenden juga menyoroti para jukir di lapangan. Menurutnya pada jukir sebagian besar belum siap untuk menggunakan mesin parkir. Pada kenyataannya mereka lebih banyak menarik retribusi dengan cara manual.
"Operatornya harus praktek dulu, latih dulu mereka. Minimal juga ada proyek percontohan yang dicoba dulu. Di Jakarta saja sudah bagus masa kita enggak bisa," ungkapnya.
Dari sisi penerimaan pendapatan lanjut Nenden pendapatan dari mesin parkir tidak begitu berpengaruh. Menurutnya, yang terjadi justru sebaliknya.
"Eggak ada peningkatan, malahan turun,"ucapnya.
Untuk itu komisi B lanjut Nenden akan segera memanggil jajara Dinas Perhubungan umtuk mempertanyakan hal tersebut. Sehingga dapat segera dicari solusi yang terbaik untuk persoalan mesin parkir.
"Akan kita segera panggil paling lambat bulan Mei. Targetnya akan dipanggil sebelum bulan puasa. Nanti komisi B akan berikan rekomendasi harus seperti apa langkah selanjutnya," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak