Pemain Persib hengkang bukan berarti tak loyal

Djadjang Nurdjaman
Bandung.merdeka.com - Fenomena datang dan perginya pemain di dalam suatu klub sepakbola telah menjadi suatu hal yang biasa. Namun berbeda dengan adanya situasi kisruh sepakbola yang melanda sepakbola Indonesia seperti saat ini. Para pemain saat tengah kebingungan karena tidak adanya kompetisi.
‎Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman tidak menampik bahwa hengkangnya para pemain asuhannya adalah untuk menyambung hidup lewat sepakbola. Beberapa pemain skuat Maung Bandung kini lebih memilih untuk mengadu nasib di negeri tetangga yang menggelar kompetisi.
"Ya itu kan gara-gara kondisi sepakbola di sini seperti ini karena kan tidak ada kepastian sementara mereka butuh hidup. Agar mereka tetap memiliki penghasilan ya seperti ini, satu demi satu mereka pergi untuk mengadu nasib di tempat orang seperti banyak yang ke Malaysia. Walaupun belum ada yang deal ya untuk pemain lokalnya," kata pelatih yang akrab Djanur ini, Rabu (30/12).
Namun, lanjut Djanur, hengkang dari tim Persib bukan berarti tidak memiliki loyalitas. Dia pun salut dengan kebersamaan dan kesetiaan para pemain Persib‎. Djanur mengatakan, kesediaan para pemain mengikuti turnamen Piala Presiden hingga menjadi juara merupakan salah satu bukti loyalitas.
"Bukan, kalau masalah loyal saya acungkan jempol, mereka kan kemarin waktu Piala Presiden saja tidak di kontrak. Mereka betul-betul hanya mengandalkan loyalitas yang tinggi sehingga mereka berjuang mati-matian akhirnya meraih prestasi juara di Piala Pesiden, itu kan bukti kalau mereka loyal. Tapi sejauh mana kan, pasti ada batasnya karena memang mereka butuh materi untuk hidup," jelas Djanur.
Menjelang tahun 2016, Djanur pun memiliki harapan besar terhadap kemajuan sepakbola Indonesia. Dia berharap dua kubu yang berseteru, yaitu PSSI dan Menpora bisa mendapatkan solusi terbaik demi bergulirnya kembali kompetisi.
"Yang paling utama harapannya adalah segera kembali normalnya sepakbola Indonesia kembali bergulir lagi kompetisi itu saja. Apapun caranya pemerintah dan PSSI silakan urus cari solusi dan cari jalan yang terbaik itu saja,‎" ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak