Manajemen PT PBB nilai sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada Persib tidak adil

user
Endang Saputra 03 Oktober 2018, 10:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi berat kepada Persib atas insiden meninggalnya salah seorang suporter Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api beberapa waktu lalu. Dalam surat keputusan yang diterima Persib Selasa (2/9l) kemarin, Komdis menjatuhkan setidaknya 10 jenis sanksi.

Salah satu di antaranya mengharuskan Persib menggelar pertandingan kandang di daerah netral dan tanpa penonton hingga kompetisi Liga 1 2018 berakhir. Hukuman laga kandang tanpa penonton tidak hanya berlaku hingga akhir musim 2018, dalam surat tersebut Komdis pun menghukum Persib bertanding tanpa penonton di kandang hingga akhir paruh musim kompetisi 2019 mendatang.

Menyikapi sanksi tersebut, manajemen Persib langsung merespon. Komisaris PT PBB Kuswara S Taryono menilai sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada Persib sangat tidak adil.

"Putusan komdis tidak mencerminkan rasa keadilan. Malah justru merugikan Persib Bandung," ujar Kuswara kepada awak media,Selasa (2/10).

Menurut Kuswara, pihak Komdis PSSI sendiri tidak pernah mengundang pihak-pihak terkait untuk memberikan keterangan terkait persoalan Persib dan Persija. Untuk itu pihak manajemen akan mengajukan banding kepada PSSI.

"Komdis tidak melihat fakta-fakta atau permasalahan secara utuh dan lengkap. Oleh karena itu kami sedang berpikir kemungkinan besar untuk mengajukan banding. Sementara itu dulu," kata dia.

Kuswara mengatakan, pihaknya akan membeberkan berbagai keberatan tim manajemen Persib pada sanksi yang diberikan PSSI. Poin keberatan tersebut nantinya aka dituangkan di memori banding.

"Kami akan bercerita keberatan-keberatan yang nanti saat kita tuangkan di memori banding," ungkapnya.

Sementara itu, Pelatih Persib Mario Gomez mengaku sangat keberatan dengan sanksi yang diberikan kepada timnya. Menurutnya jika sanksi itu benar-benar resmi diberikan merupakan suatu hal yang gila.

"Bagi saya jika ini resmi itu gila. Tentu ini terlalu banyak (hukuman) dan saya tidak mau bermain dengan situasi seperti ini. Lebih baik tidak perlu bertanding," kata dia.

Gomez justru mempertanyakan, sikap Komdis PSSI yang tidak melayangkan hukuman yang serupa ketika timnya melawan ke kandang Arema FC beberapa waktu lalu. Sebab, kala itu, skuat Persib pun mendapat perlakuan kurang menyenangkan.

Apalagi, kata Gomez insiden pengeroyokan hingga berujung meninggalnya suporter Persija terjadi di luar lapangan. Berbeda halnya ketika Persib bertamu ke kandang Arema, di mana suporter tuan rumah membludak hingga masuk ke area lapangan. Bahkan, tambah dia, pelipisnya terluka akibat ulah oknum suporter di laga itu

"Kenapa tidak ambil keputusan ini ketika kami melawan Arema. Apa sanksi untuk mereka? Hanya separuh tribun yang ditutup dan mereka masih bisa menonton ke stadion. Kenapa kami tidak bisa bermain tanpa penonton, kenapa?," tanya Gomez.

Sebelumnya, Komdis PSSI mengumumkan sejumlah sanksi untuk Persib. Dari hasil sidang Komisi Disiplin, telah disimpulkan ada beberapa pelanggaran kode disiplin, di antaranya melakukan intimidasi kepada ofisial Persija pada saat MCM (pertemuan teknis), melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas sebelum pertandingan.

Diketahui, dari 14 poin keputusan yang dikeluarkan Komdis PSSI, Persib dianggap melakukan sembilan poin pelanggaran saat menjamu Persija Jakarta di pekan ke-23 Liga 1 2018 tersebut. Dari mulai laga kandang terusir ke Kalimantan selama sisa musim 2018 dengan tanpa penonton dan laga kandang di Bandung tanpa penonton selama setengah musim pertama 2019. Hingga larangan bermain bagi tiga pemain andalannya seperti Bojan Malisic, Jonathan Bauman dan Ezechiel N'Douassel. Selain itu, Ofisial Persib Bandung, Fernando Soler, pun tak luput dari sanksi. Asisten pelatih Mario Gomez itu terbukti mengintimidasi wasit

Kredit

Bagikan