Biar pengunjung FO & mal tak jenuh, ini yang dilakukan Pemkot Bandung

user
Mohammad Taufik 09 April 2017, 15:39 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata di kota kembang. Disbudpar saat ini sedang mengembangkan sejumlah tempat yang akan menjadi destinasi wisata baru di Bandung

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, selama ini wisata belanja dan kuliner masih menjadi destinasi favorit para wisatawan yang datang ke Bandung. Untuk itu pihaknya terus melakukan pengembangan tempat-tempat wisata.

"Kita terus lakukan pengembangan destinasi wisata. Karena selama ini banyak potensi di sektor kepariwisataan yang belum tergali investasinya," ujar Kenny kepada wartawan, Minggu (8/4).

Menurut Kenny salah satu destinasi wisata yang akan dikembangkan yakni keberadaan kampung-kampung wisata di Kota Bandung. Dia mencontohkan seperti kampung agro wisata Pasanggrahan di Kecamatan Ujung Berung selama ini masih belum dikenal masyarakat .

"Kita bisa kerjasama dengan calon-calon investor. Potensi investasi di sektor pariwisata Bandung sangat terbuka. Kemarin saya sudah bertemu dengan salah satu calon investor yang akan membantu investasi di kampung pariwisata. Destinasi seperti ini ingin kita kembangkan juga," katanya.

Selain itu, Kenny yang baru menjabat sebagai Kepala Disbudpar sejak Maret lalu ini juga mengaku pihaknya ingin mengembangkan tempat-tempat menjadi tempat kuliner baru di Bandung. Menurut Kenny dirinya ingin mengembangkan Pasar Kosambi menjadi kawasan destinasi wisata kuliner.

"Kosambi ini potensi. Seperti di Bangkok, mall di sana itu sudah ditinggalkan. Karena wisatawan mencari originalitas. Benchmarking Kosambi itu bagus, disitu bisa jadi tempat terpadu, ada souvenir shopnya, kuliner khas Kota Bandung," ucapnya.

Kenny mengaku dirinya sudah menyampaikan gagasan tersebut kapada PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. Diharapkan rencana tersebut dapat segera terwujud.

"Untuk merealisasikan itu kita harus kolaborasi. Dengan berkolaborasi dan berjejaring kita dapat lebih merealisasikan beberapa program yang ditunggu oleh warga. Percepatannya lewat kolaborasi dan jejaring," ungkapnya.

Menurutnya, pengembangan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi kejenuhan para wisatawan yang selama ini menikmati wisata belanja dan kuliner di Kota Bandung.

"Kita ingin mengantisipasi kejenuhan tidak hanya ke FO, mall. Maka dari itu rencananya kita akan membuat paket paket wisata. Misalkan bikin paket wisata wajib dengan mengunjungi tempat wisata sejarah, kuliner. Nanti kita bikin rute wisatanya mau jalan kaki atau menggunakan kendaraan. Termasuk dengan Bandros itu, kita sedang koordinasi dengan dishub titik titiknya kemana aja," ujarnya.

Kredit

Bagikan