Bandung.merdeka.com - Di zaman serba modern, masyarakat makin dimudahkan dengan teknologi. Membeli hewan kurban pun bisa dilakukan secara digital. Cukup membuka layar komputer yang tersambung ke internet, kurban pun bisa diproses.
 
Kurban online menjadi terobosan terbaru yang dilakukan Rumah Zakat tahun ini. Lembaga zakat yang berpusat di Jalan Turangga, Bandung ini menyediakan kurban online di laman sharinghapiness.org.
 
“Sharinghapiness.org kita buat khusus untuk menyiasati masyarakat yang semakin digital,” jelas Marketing Strategic Division Head Rumah Zakat, Yesi Mariska Indira kepada Merdeka Bandung.

Kurban online bisa dilakukan dengan membuka laman Sharinghapiness.org. Di laman ini terdapat penjelasan bahwa kurban di Rumah Zakat dilakukan dengan dikornetkan. Daging kurban disalurkan dalam bentuk kornet kalengan agar mudah menjangkau masyarakat yang ada di pelosok.
 
Di laman tersebut ada beberapa pilihan, yakni jenis kurban, nama orang yang akan berkurban dan lain-lain. Setelah semua pilihan diisi, terakhir adalah proses transfer. Setelah transfer selesai akan ada notifikasi lewat email dan SMS bahwa dana kurban sudah diterima.
 
Sharinghapiness.org diluncurkan Rumah Zakat pada Februari 2016. “Respon masyarakat cukup baik. Mereka apresiasi ketika transfer langsung dapat email. Bisa dicek juga kejelasan dananya,” katanya.

Proses kurban online maksimal sebulan. Jadi dari transfer ke proses kornetisasi dan penyaluran ditargetkan sudah selesai satu bulan setelah Idul Adha.
 
Setelah selesai proses kornetisasi, Rumah Zakat akan mendistribusikan kornet kurban para donatur ke 31 kantor cabang yang ada di 18 provinsi di Indonesia. Berita penyaluran kornet kurban juga diupdate di laman Sharinghapiness.org. “Donatur yang dikirim kornetnya bisa menghubungi kantor cabang terdekat,” katanya.
 
Tahun ini Rumah Zakat mentergetkan kurban 5 ribu kambing dan 900 sapi. Kurban tahun lalu yang terealisasi sebanyak 3.500 kambing dan 1.300 sapi.

Selain melayani kurban, Sharinghapiness.org juga menerima layanan zakat. Di laman ini diinformasikan sasaran-sasaran penerima zakat dan jumlah dananya. “Kita membangun Rumah Zakat dengan transparansi,” ujar Yesi.