Bio farma gelar santri sehat di Jatim dan Jateng

user
Endang Saputra 16 April 2018, 14:34 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - PT Bio Farma (Persero) kembali menggelar Santri Sehat yang diselenggarakan pada 16 hingga 19 April 2018, dihadiri sekitar 300 santri di masing-masing pondok pesantren ini dilaksanakan di empat pondok pesantren atau boarding school yang berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Senin (16/4), mengawali di Mambaus Sholihin Islamic Boarding School, Gresik, kemudian ke Pesantren Tebu Ireng Jombang, Pesantren Pabelan Magelang, dan Pesantren As Salam Solo.

Head of Corporate Communication Bio Farma N. Nurlaela Arief mengatakan, pihaknya menghadirkan narasumber Dr. Nanung Danardono, Direktur Halal Centre UGM dan pengajar di UGM Yogyakarta untuk memaparkan edukasi terkait kesehatan dan mengungkap fakta-fakta tentang vaksin.

"Diharapkan dengan adanya program ini, para santri dan pengajar dan pengurus pesantren mendapatkan gambaran edukasi pentingnya vaksin dan menjaga kesehatan di lingkungan pesantren," ujar Nurlaela dari siaran pers yang diterima Merdeka Bandung, Senin (16/4).

Kegiatan ini merupakan rangkaian Pekan Imunisasi Dunia, yang diperingati setiap 24 hingga 30 April 2017 di seluruh dunia, di Indonesia sendiri tema tahun ini 'capai imunisasi rutin lengkap bersama melindungi dan terlindungi'.

Nanung mengatakan dalam berbagai fakta tentang kesehatan, termasuk fakta bahwa vaksin digunakan di lebih dari 183 di dunia, serta pentingnya tabayyun dalam menerima berbagai informasi isu vaksin yang beredar di internet.

"Saat ini masih ada sebagian masyarakat yang merasa anak-anaknya sehat walaupun tidak diberikan vaksin, ini adalah manfaat vaksin, apabila kita bisa mencapai imunisasi rutin lengkap, bersama melindungi dan terlindungi, atau yang disebut herd immunity," ungkap Nanung.

Bio Farma sebagai BUMN mendukung pemerintah dan memiliki tanggungjawab dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda akan pentingnya vaksinasi.

Pada tahun 2018 ini edukasi Santri Sehat ke pondok pasantren di wilayah yang terjadi beberapa kasus penolakan yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah, tahun sebelumnya ke 10 pesantren di Jawa Barat.

Selain para santri sebagai generasi muda, para ustadz serta ustadzah memiliki peranan yang cukup besar dalam mempengaruhi lingkungannya dan dapat menjadi 'agent of change' atau agen penyebar informasi, untuk itu perlu diberikan informasi yang baik dan benar.

Kredit

Bagikan