PMI Kota Bandung sukses kumpulkan Rp 1,14 miliar

user
Endang Saputra 23 April 2018, 16:50 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kegiatan bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung 2017 sukses menggalang dana sebesar Rp 1.141.243.880. Dana tersebut terkumpul dari donasi Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Kota Bandung, retribusi hiburan, SIM (surat Izin Mengemudi), Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, Perusahaan Daerah dan BUMD di Kota Bandung.

Dana yang terkumpul tersebut diserahkan langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Iming Akhmad sebagai Ketua Umum Bulan Dana PMI tahun 2017 kepada Ketua PMI Kota Bandung Ade Koesjanto, di Aula Serbaguna Gedung PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, (23/4).

Wakil Ketua Umum Bulan Dana PMI Kota Bandung tahun 2017, Tini Rahayu dalam laporan pelaksanaan Bulan Dana PMI tahun 2017 mengungkapkan, setelah dikurangi kewajiban kepada PMI Provinsi Jawa Barat yang harus disetorkan, total pendapatan Bulan Dana PMI untuk Kota Bandung sebesar Rp 1.141.243.880.

ASN Pemerintahan Kota Bandung mengumpulkan dana hampir mencapai dua kali lipat dari yang ditargetkan yakni sebanyak Rp 216.813.600 melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) sebagai koordinatornya. Dengan raihan ini, BKPP Kota Bandung mendapatkan penghargaan sebagai kolektor terbaik.

Ketua PMI Kota Bandung, Ade Koesjanto dalam sambutannya mengaku sangat terbantu dengan adanya penggalangan dana dari Pemerintah Kota Bandung ini.

"Kami sangat terbantu dengan adanya dana dari Pemerintahan Kota Bandung. Sehingga PMI Kota Bandung ini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia," ungkap Ade dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung

Menurutnya, penggalangan dana tersebut sangat berguna untuk PMI dalam pelaksanaan penyediaan transfusi darah di Kota Bandung agar dapat meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan.

"PMI merupakan LSM, jadi bukan bagian pemerintah. Namun ada tanggung jawab dari kementerian untuk sektor penyediaan transfusi darah. Untuk keperluan pelaksanaan pengumpulan darah transfusi ini perlu sumber daya, tidak hanya SDM tetapi juga sumber biaya karena kami perlu banyak sekali suplai peralatan," kata Ade.

Di tempat yang sama, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintahan Kota Bandung, Iming Akhmad mengapresiasi, pelayanan penyediaan darah transfusi yang dilaksanakan oleh PMI Kota Bandung. Pelayanan yang diberikan menghasilkan timbal balik positif kepada Pemkot Bandung dalam menggalang dana.

"Kemampuan PMI dalam menjaga kepercayaan publik antara lain dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, tepat dan terjangkau. Alhamdulillah PMI Kota Bandung selalu dapat menjaga tingkat kepercayaan terhadap publik, sehingga penyelenggaraan bulan dana PMI selalu menjadi yang tertinggi di Jawa Barat," terang Iming.

Menurutnya, hal tersebut juga merupakan salah satu faktor yang membuat Kota Bandung diakui sebagai salah satu Kota yang telah menjalankan program Kota Sehat sehingga berhasil meraih penghargan Swasti Saba Wistara tahun 2018.

"PMI juga Saya nilai telah berkontribusi dalam membuat Kota Bandung mendapat penghargaan Swasti Saba Wistara tahun 2018 atas keberhasilan Kota Bandung dalam menyelenggarakan Kota Sehat," katanya.

Kredit

Bagikan