Ini 12 lokasi yang jadi 'kiblat' fesyen di Bandung
Bandung.merdeka.com - Tak bisa dipungkiri Bandung dikenal sebagai surga belanja, terutama yang berkaitan dengan fesyen dan pernak-pernik pendukungnya. Tiap akhir pekan atau liburan, turis lokal maupun mancanegara menyerbu kota berjuluk Parijs van Java itu.
Bandung pun kini memiliki julukan Bandung Lautan FO, pelesetan dari julukan Bandung Lautan Api. Penelusuran merdeka.com, berikut 12 pusat fesyen yang tersebar di Bandung:
Raja Jeans Cihampelas
Jalan Cihampelas sejak 80-an dikenal sebagai pusat celana jeans berbagai merek, lokal dan luar negeri. Jeans model lama hingga yang terbaru mudah didapatkan di toko fesyen yang berderet memenuhi kiri kanan jalan. Toko-toko besar, kecil hingga kaki lima menjajakan jeans di jalan ini.
Sejumlah toko jeans tua yang masih berdiri hingga kini di antaranya Rambo, IBC, Korek Api, Perahu Jeans, Boom Stock. Jeans memang menjadi produk khas yang mereka tawarkan, namun fesyen lain seperti kemeja, t-shirt, batik, sweater dan lain-lain mereka juga tersedia.
Kekhasan lain, sejumlah toko di Cihampelas melengkapi bangunan tokonya dengan patung-patung tokoh superhero yang ada di film kartun, misalnya patung Rambo, Batman, Spiderman, Aladin, Iron Man, Ultraman, sedangkan Perahu Jeans mendesain bagian muka tokonya dengan moncong perahu.
Jeans Cihampelas dijual mulai harga Rp135.000. Sedangkan t-shirt dimulai dengan harga Rp 60.000. Sedangkan di kaki lima, harga tersebut masih bisa ditawar lebih rendah lagi. Pangsa pasar Cihampelas lebih umum, tidak jarang turis dari Malaysia, Singapura, Timur Tengah, hingga Australia dan Belanda berbelanja di sini. Berikutnya, di kawasan ini berdiri Cihampelas Walk.
Bandung Indah Plaza (BIP)
Di penghujung tahun 80-an, berdirilah Bandung Indah Plaza (BIP). Mal ini menjadi salah satu mal paling tua di Kota Kembang yang masih bertahan, mengalahkan pamor seniornya seperti Palaguna, Kings Shoping Center, Ramayana, dan Dallas yang berdiri di kawasan Alun-alun Bandung.
BIP berdiri di Jalan Merdeka, tak jauh dari persimpangan Jalan Riau-Dago (Ir H Djuanda). Mal ini menangkap konsumen dari utara Bandung di mana berdiri sejumlah kampus-kampus ternama. Banyak juga warga Lembang yang pelesiran ke mal yang berseberangan dengan toko buku Gramedia dan pusat elektronik Bandung Elektronik Center (BEC).
Jalan Gatot Subroto/Trans Studio Mal
Trans Studio Mal dulunya dikenal Bandung Super Mal. Kawasan ini disebut-sebut sebagai tempat wisata terpadu karena selain mal, terdapat wahana Trans Studio dan hotel. Banyak warga Bandung yang jalan-jalan ke mal ini, terutama pada akhir pekan.
Istana Plaza
Istana Plaza berdiri di Jalan Pasir Kaliki, juga termasuk mal tua di Bandung. Mal ini berdekatan dengan Bandara Husein Sastranegara. Warga lokal banyak yang berkunjung ke mal ini.
Mal Paris van Java
Mal Paris van Java berdiri di Jalan Sukajadi, termasuk mal paling muda di Bandung. Warga Tionghoa banyak yang mengunjungi mal ini.
Jalan Setiabudi
Salah satu FO ternama di Bandung adalah Rumah Mode, Jalan Setiabudi. Rumah Mode bisa dibilang pelopor FO di Bandung. Tidak hanya menyajikan pakaian bermerek sisa ekspor, Rumah Mode menyediakan kuliner dan aksesoris. Di sepanjang Jalan Setiabudi juga berdiri FO lainnya seperti World Fashion, Mode Plus dan lain-lain. Akses menuju FO ini melalui Jalan Cipaganti. Banyak turis Jakarta yang belanja di FO yang ada di Setiabudi.
Jalan Riau atau Martadinata
Pusat FO berikutnya adalah Jalan Riau atau Martadinata. Di sepanjang jalan ini berdiri banyak FO, di antaranya The Summit, Renaritti, Heritage, For Men dan lain-lain. FO-FO tersebut menyajikan beragam produk fesyen buatan dalam dan luar negeri degan harga puluhan hingga ratusan ribu. Jika hari libur kawasan ini macet karena banyak kunjungan turis dari luar Bandung.
Dago (Ir H Djuanda)
Satu lagi pusat FO di Bandung adalah kawasan Dago atau Jalan Ir H Djuanda. Di sini juga banyak turis luar Bandung dan mancanegara terutama Malaysia yang berbelanja. Selain terkenal karena fesyennya, Dago juga menjadi pusat anak nongkrong Bandung. sejumlah cafe dan kuliner berdiri sepanjang jalan yang menghubungkan utara Bandung dengan pusat kota.
Kosambi
Kosambi dikenal sebagai pusat fesyen dengan harga murah. Di sini berdiri satu pasar tua di Bandung, yakni Pasar Kosambi yang lantai dasarnya pasar tradisional sedangkan lantai atasnya menjual produk fesyen secara grosir dan eceran. Tak jauh dari pasar juga terdapat toko jeans ternama yaitu Toko Tiga yang menyediakan jeans-jeans bermerek terkenal.
Pasar Baru
Pasar tua lainnya di Bandung adalah Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Di Nata, yang menyajikan berbagai produk fesyen grosir dan eceran. Produk-produk Pasar Baru dikenal murah dan berkualitas, banyak pedagang yang belanja di Pasar Baru untuk dijual kembali secara tunai maupun kredit. Pasar Baru juga menjadi tujuan utama turis Malaysia.
Dewi Sartika
Kawasan ini sudah lama menjadi tujuan wisata belanja warga lokal. Di sini berdiri sejumlah toko-toko fesyen dengan harga miring. Di sekitar alun-alun berdiri beberapa mal salah satunya Plaza Parahyangan yang menyediakan produk-produk distro. Sejumlah distro juga berdiri di sepanjang Jalan Dewi Sartika.
Cibaduyut
Jalan Cibaduyut sudah lama dikenal sebagai sentra sepatu dan sandal. Pembuatan sepatu dibuat dalam industri rumahan maupun modern yang berada di dalam gang kiri kanan Jalan Cibaduyut. Belakangan, sepatu dan sandal buatan pabrik di luar Cibaduyut pun memasuki sentra sepatu ini. Cibaduyut terletak di persimpangan Jalan Soekarno-Hatta-Leuwipanjang.