Sembilan Matahari suguhkan ruang ramah lingkungan

user
Farah Fuadona 15 Mei 2016, 11:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sembilan Matahari mempersembahkan sebuah karya mimpi di atas awan "Constellation Neverland 2.0" pada acara Street Stage sebagai komitmen Sembilan Matahari untuk ikut mendorong hadirnya ruang-ruang yang ramah bagi warga kota Bandung melalui aktivasi ruang kota yang sudah tidak terpakai.

Sudah dari tanggal 7-14 Mei 2016 "Constellation Neverland 2.0" hadir pada acara Street Stage yang diselenggarakan oleh House The House tiap pukul 18.30 WIB di Gudang bekas Pabrik Tekstil di Cicaheum, Bandung Timur.

“Inisiatif aktivasi ruang kota tidak terpakai tidak perlu selalu hadir dari pemerintah kota, warga kota Bandung memiliki hak untuk ikut serta. Perspektif adaptif reuse terhadap bangunan atau gedung yang tidak terpakai menjadikan prosesnya bukan lagi “hancurkan dan bangun” atau sebaliknya, tetapi memanfaatkan yang sudah ada dengan meningkatkan nilai gunanya, sehingga Sembilan Matahari menghadirkan Constellation Neverland 2.0 di gudang tak terpakai sebagai pemenuhan hak sebagai warga kota,” Adi Panuntun CEO Sembilan Matahari, dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Sabtu (14/5)

"Constellation Neverland 2.0" merupakan karya lanjutan dari Constellation Neverland 1.0 yang telah lebih dulu diapresiasi di berbagai festival dan eksibisi di dalam dan luar negeri, beberapa di antaranya adalah pada event seni tahunan ARTJOG Jogja, ICAD Jakarta serta Mapping Festival Jenewa di Swiss, World of Projection Mapping di Jepang, dan Wonder of Fantasy, Art and Technology Exhibition di Taiwan. Bahkan Constellation Neverland pernah menghiasi panggung fashion show desainer kenamaan Indonesia, Biyan.

“Jika sebelumnya Constellation Neverland pertama menghadirkan suasana hujan dan salju dibawah awan, maka Constellation Neverland 2.0 menghadirkan pengalaman kosmos di atas awan. Konsep dasar pengembangan karya instalasi ini masih sama, menggunakan material yang mudah ditemukan sehari-hari menjadi bentuk yang imajinatif. Pada constellation Neverland kami memanfaatkan bahan dakron untuk jadi awan," paparnya.

Constellation Neverland 2.0 merupakan karya instalasi Audio Visual yang bertujuan untuk menghadirkan suasana kosmos yang nyata dengan mengolaborasikan teknik video mapping, teknik instalasi, dan astrofotografi. Oleh karenanya Constellation Neverland 2.0 dihadirkan secara "immersive" dengan ukuran instalasi yang besar dan didukung oleh 6 proyektor EPSON 11.000 lumens yang menghasilkan gambar yang tajam dan warna yang presisi.

“Proses development hingga proses instalasi Constellation Neverland 2.0 kurang lebih menghabiskan waktu 2 bulan, proyektor telah teruji performanya dengan menghasilkan gambar dan warna yang konsisten semenjak proses instalasi awan. Selain itu kami mengaplikasikan teknologi lampu LED yang reaktif dengan musik, sehingga membuat pengunjung benar-benar merasakan pengalaman kosmos,” Erdianto Setionugroho Chief Technology Officer Sembilan Matahari.

Pendekatan dari Constellation Neverland 2.0 adalah mengedukasi masyarakat mengenai astronomi melalui cara yang provoking, yaitu dengan mendorong rasa ingin tahu bagi para penikmatnya. Kedepannya research and development Sembilan Matahari akan terus menghadirkan karya-karya serupa yang berbasis interaksi terhadap pengunjung dan bisa diaplikasikan.

Kredit

Bagikan