Jangan lewatkan pentas teater unik melibatkan difabel tunanetra

Ilustrasi teataer
Bandung.merdeka.com - Pertunjukan teater unik bertajuk “Margi Wuta” akan digelar di Bandung. Karya ini kolaborasi Joned Suryatmoko dari Teater Gardanalla dengan musisi Ari Wulu. Dalam pementasannya ada kolaborasi dengan difabel netra.
“Margi Wuta adalah pertunjukan eksperimental yang bersandar pada sensasi ‘mengalami’ teater, bukan hanya ‘menonton’. Pelibatan aktor difabel netra untuk membantu penonton masuk pada pengalaman teater itu,” kata narahubung teater Margi Wuta, Osi Prisepti kepada Merdeka Bandung, Minggu (2/10).
Dalam pertunjukan ini penonton akan diajak mengalami dua kali cara ‘menonton’. Pertama, penonton akan ditutup matanya dalam menyerap dan mengalami peristiwa pertunjukan tentang dunia penyandang difabel netra. Pada putaran kedua, penonton diberi kesempatan untuk menonton peristiwa pertunjukan yang sama dengan mata terbuka. Melalui pentas ini penonton diharapkan bisa belajar dari para penyandang difabel neltra.
Pentas Margi Wuta digelar dua hari, Selasa-Rabu (4-5/10) pukul 16.00, 17.00, 18.30, dan 19.30 WIB di Auditorium PSBN Wyata Guna Jalan Pajajaran No.52 Bandung (Depan GOR Pajajaran). “Pentas ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya,” kata Osi.
Teater Margi Wuta
© 2016 merdeka.com/dok. istimewa
Untuk diktahui, teater ini bagian dari program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat festival internasional seni pertunjukan kontemporer Art Summit Indonesia (ASI) 2016. Kurator ASI meminta Joned Suryatmoko untuk menggarap ulang karya pertunjukan yang pertama kali dipentaskan pada 2013 di Yogyakarta. Lalu mementaskannya di Bandung bekerja sama dengan musisi Ari Wulu dan penyandang difabel tunanetra untuk pentas di Bandung.
Joned Suryatmoko adalah seniman kelahiran Solo 21 Maret 1976. Ia mendirikan Teater Gardanalla pada 1997. Tahun 2014 - 2015 ia bekerja sebagai Koordinator Teater Pemberdayaan (Theater Specialist) untuk Program Komunitas Kreatif Yayasan Kelola dan PNPM Support Facility. Program ini mempertemukannya dengan banyak seniman teater yang bekerja dengan bermacam-macam komunitas.
Joned berlatar belakang pendidikan Ilmu Hubungan Internasional UGM (S1, studi mayor negosiasi dan resolusi konflik) dan Program Studi Kajian Budaya dan Media UGM (S2, studi mayor mediatisasi dan komunitas).
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak