Polisi pastikan motif pembunuhan guru di Bandung karena senggolan

user
Farah Fuadona 27 September 2016, 13:31 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kepolisian memastikan kematian Tatang Wiganda, guru olahraga SMP/SMA YAS Bandung lantaran senggolan motor di Jalan AH Nasution, Bandung. Sebelumnya isu beredar bahwa pelaku teqas lantaran suruhan mantan murid mengeksekusi Tatang.

Hal itu disampaikan Kapolsek Kiaracondong Kota Bandung Kompol Asral Akbar usai menggelar rekontruksi insiden berdarah itu di Mapolrestabes Bandung Jalan Jawa Kota Bandung. Ada 35 adegan yang diperagakan dalam rekontruksi dengan menghadirkan dua tersangka langsung RS dan HW.

"Isu-isu (pelaku merupakan suruhan mantan murid korban) itu enggak benar, murni senggolan motor. Korban dengan tersangka tidak saling kenal. Bisa ditanya langsung sama pelaku," ujar Akbar, Selasa (27/9).

Terkait alasan pemilihan tempat rekontruksi yang tidak dilakukan di lokasi kejadian, dirinya mengaku khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pihaknya menghindari situasi tidak kondusif mengingat pernah ada sweeping dari rekan-rekan korban.

"Kalau di TKP rawan. Ya karena suasana masih panas. Keluarga korban belum menerima kenyataan berkaitan kasus ini," ujarnya.

Pantauan merdeka.com, dalam rekonstruksi para pelaku melakukan pemukulan serta penusukan yang menewaskan korban dilakukan dalam kondisi mabuk. Sebelum kejadian para pelaku melakukan pesta miras. Bahkan saat pergi ke daerah Terminal Cicaheum pun mereka hendak membeli minuman keras karena akan melanjutkan pesta miras.

Namun ternyata di tengah perjalanan motor yang ditunggangi pelaku RS dan I (DPO) bersenggolan dengan motor korban Tatang. Sempat ada adu mulut antara pelaku dengan korban dan saling tendang di atas motor hingga akhirnya korban jatuh dari motor.

Tidak cukup di situ, para pelaku turun dari motor yang kemudian terjadi saling pukul antara para pelaku dengan korban. Korban berkali-kali melakukan perlawanan dengan cara memukul dan menendang pelaku dalam pertarungan satu lawan tiga itu. "Karena korban ini memang melakukan perlawanan," ujarnya.

Pengaruh alkohol mempengaruhi akal pelaku RS yang kemudian mengeluarkan pisau yang sejak berangkat sudah dibawa. Kemudian dia menusukkan pisau itu ke bagian paha korban sampai mengeluarkan darah.

Mendapat serangan tak berimbang, korban sempat melawan dengan melayangkan tendangan ke bagian kaki pelaku RS. Namun kembali RS mengayunkan pisaunya ke arah korban sehingga menusuk tajam di bagian perut korban. Tusukan itu mengakibatkan darah bercucuran hingga menyebabkan tubuh korban ambruk.

Hasil rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas penyidikan sebagai tahap pertama ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung. Bila sudah lengkap menurut jaksa, kemudian polisi melimpahkan berkas dan tersangka sebagai tahap kedua kepada Kejari Bandung.

Kredit

Bagikan