Terbitan buku khusus untuk penyandang Tunanetra masih minim
Bandung.merdeka.com - Ketua Pembina Yayasan Mitra Netra, Anita Chairul Tanjung menilai jika terbitan buku khusus untuk penyandang tunanetra dinilai masih minim. Berdasarkan data dari IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) ada 30 ribu buku yang terbit setiap tahunnya. Namun dari jumlah itu hanya ada 2800 buku braile yang terbit untuk penyandang tunanetra.
"Seperti diketahui IKAPI menerbitkan setiap tahunnya ada 30 ribu buku. Namun dari jumlah itu hanya ada 2800 buku braile dan 2500 buku audio (untuk penyandang tunanetra)," ujar Anita kepada wartawan saat ditemui di sela kegiatan 'Tantangan Berbagi Buku untuk Tunanetra' yang digelar di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (14/9/).
Untuk itu kata Anita diperlukan sebuah upaya untuk memperbanyak menerbitkan buku-buku braile bagi penyandang tunanetra. Dengan adanya buku-buku ini mempermudah para penyandang tunanetra untuk mengakses buku.
"Jadi semakin banyak kaum tunenatra bisa mengakses buku sebanyak-banyaknya. Para tunanetra ini juga seharusnya bisa (mengakses buku) lebih banyak lagi," katanya.
Anita mengungkapkan, melalui gerakan “Tantangan Berbagi Buku untuk Tunanetra” ini menjadi bentuk dari kepedulian masyarakat terhadap para tunanetra. Sehingga mereka bisa mendapatkan akses yang sama terhadap buku.
“Oleh karenanya saya sangat berterima kasih sekali kepada Wali Kota Bandung, Bapak Ridwan Kamil yang sangat optimis dan juga mendorong warganya untuk bahu-membahu sama-sama mengakses buku bagi para tunanetra,” kata Anita.
'Tantangan Berbagi Buku Untuk Tuna Netra' ini digagas oleh Yayasan Mitra Netra yang dirintis oleh Anita Chairul Tanjung. Yayasan Mitra Netra melakukan road show ke sejumlah kota. Sebelum digelar di Kota Bandung, kegiatan ini telah digelar di Kota Bogor pada pada 25 Juli 2016 lalu.