Hewan murung sebaiknya tidak dipakai kurban

user
Farah Fuadona 05 September 2016, 13:16 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Salah satu syarat kurban adalah hewan yang dikurbankan harus sehat dan layak dikonsumsi. Hal inilah yang ditekankan dalam syariat Islam. Syarat ini bisa dilihat dari kondisi fisik hewan.
 
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, karena keterbatasan jumlah tim pemeriksa hewan kurban, masyarakat dapat memilih hewan kurban dengan ciri-ciri fisik. Hewan yang sehat, kata dia, hewan gemuk, tidak keluar cairan pada hidung, lincah dan tidak kurus. "Pilihlah hewan kurban dengan ciri-ciri seperti itu," kata Ahmad Heryawan melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung.

Gubernur yang akrab disapa Aher itu menambahkan, hewan yang terlihat murung bisa jadi sedang sakit, sehingga sebaiknya tidak dibeli untuk dikurbankan. "Bila hewan terlihat murung itu bisa jadi sedang sakit atau demam, enggak boleh," katanya.
 
Namun bila hewan kurban terjangkit penyakit cacing hati, menurutnya dagingnya boleh dikonsumsi tapi hatinya harus dibuang, tidak boleh dimakan.
 
Masalah kesehatan hewan juga diatur dalam Undang-undang nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, bahwa daging yang beredar di masyarakat harus memenuhi persyaratan aman, sehat dan halal.
 
Untuk itu Aher mengimbau kepada masyarakat yang akan membeli hewan kurban untuk datang ke tempat penjualan hewan kurban yang sudah terdapat label sehatnya. Label sehat menunjukkan bahwa hewan kurban aman.
 
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melepas tim pemeriksa kesehatan hewan kurban di Gedung Pakuan, Bandung, Sabtu (03/09). Dalam kesempatan itu sebanyak 500 petugas pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban diterjunkan untuk kesehatan, keamanan dan kehalalan hewan yang akan disembelih pada perayaan hari raya Idul Adha tanggal 12 September 2016 mendatang.
 
Petugas tersebut berasal dari Dinas Peternakan Provinsi Jabar, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jabar serta Mahasiswa dan Dosen Kedokteran Hewan Unpad serta dari DKM dan MUI.
 
Aher mengatakan, pihaknya setiap tahunnya selalu menurunkan tim kesehatan ke lapangan untuk menjamin masyarakat saat membeli hewan. "Kita setiap tahun selalu menyediakan tim kesehatan hewan kurban supaya ada jaminan kesehatan bagi masyarakat. Saat membeli hewan kurban bahwa hewan tersebut sehat dan layak dikonsumsi," kata Aher.

Kredit

Bagikan