Industri Game di Indoneaia Sumbang Pendapatan Rp 1 Triliun Per Tahun
Bandung.merdeka.com - Indonesia merupakan salah satu negara paling berpotensi sebagai negara produsen game bermutu. Penghasilan yang diperoleh Indonesia setiap tahun dari industri game mencapai Rp 1 triliun setiap tahun.
Hal itu diungkapkan Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari dalam acara Bekraf Developer Conference (BDC) 2018 yang digelar di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Minggu (2/12).
"Indonesia adalah salah satu negara paling berpotensi sebagai negara produsen game. Penghasilan yang diperoleh Indonesia setiap tahun dari industri game mencapai Rp 1 triliun. Itulah mengapa jumlah studio game di Indonesia juga semakin meningkat," ujar Hari.
Dia menilai potensi industri game di Indonesia sangat terbuka. Apalagi pengguna game di Indonesia terbilang sangat besar. Untuk itulah, kata dia profesi game developer saat ini dinilai cukup menjanjikan.
"Melihat potensi ini, game developer menjadi salah satu profesi yang sangat dicari," kata dia.Untuk itu, Bekraf terus mendorong lahirnya game developer yang dapat menggarap industri game tanah air. Indoneaia kata dia harus bisa bersaing dengan game developer dari luar negeri.
Untuk itulah lewat acara Bekraf Developer Conference (BDC) yang digelar Badan Ekonomi Kreatif dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) pihaknya ingin terus mengembangkan industri game tanah air. Dalam acara ini juga menghadirkan developer game dan aplikasi top Tanah Air. Acara tahunan yang telah dilaksanakan untuk ketiga kalinya ini sekaligus bertujuan merumuskan roadmap pengembangan industri digital 2019.
"Acara ini diikuti 300 peserta yang terdiri atas student developer, indie developer, professional developer, top developer Indonesia, media serta pemerintah. Seluruh element tersebut diharapkan mampu bersinergi untuk menciptakan iklim industri digital Tanah Air yang produktif. Sehingga meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sinergi tersebut dirumuskan dalam sebuah rekomendasi yang akan menjadi acuan pengembangan industri digital nasional pada tahun 2019," ucapnya.
Sejumlah developer ternama yang hadir di antaranya CEO Digital Happiness, Rachmad Imron, pencipta game horor Dreadout yang saat ini sedang dalam proses pembuatan film layar lebar. Kehadiran para rockstar industri digital nasional dalam kegiatan yang difasilitasi oleh Deputi Infrastruktur Bekraf ini memaparkan tips jitu strategi bertahan di industri digital yang masih kurang ramah bagi developer pemula. Padahal, industri aplikasi, game, web dan IoT menawarkan potensi bisnis yang luar biasa.
Menurut Hari, Bekraf Developer Conference 2018 ini merupakan puncak dari rangkaian penyelenggaraan Bekraf Developer Day (BDD) selama tahun 2018. BDD telah dilaksanakan di enam kota, yaitu Batam, Jayapura, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Yogyakarta.
Peserta terbaik dari rangkaian BDD turut ambil bagian dalam konferensi. Mereka diharapkan terinspirasi dari para developer top Tanah Air yang secara konsisten meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam membangun produk aplikasi digitalnya secara jangka panjang meski sejumlah rintangan kerap menghadang.
Selain itu, pada konferensi ini pula, Bekraf menyerahkan bantuan pemerintah berupa paket sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada AGI. Bantuan yang diserahkan langsung oleh Deputi Infrastruktur ini difokuskan untuk pengembangan subsektor aplikasi dan game. Khususnya untuk membantu para developer lokal yang potensial untuk bersaing di tingkat global.