Yuk, nonton tarian skizofrenia di Gedung Indonesia Menggugat
Bandung.merdeka.com - Orang skizofrenia atau biasa disebut orang gila mengilhami koreografer Santi Pratiwi dalam menciptakan komposisi tarian. Tarian berjudul skizofrenia ini diharapkan menghadirkan perspektif baru kepada orang gila.
Bagaimana tarian ini disajikan? Tonton saja acaranya di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Sabtu (30/7) pukul 21.00 WIB.
Tari Skizofrenia dihadirkan dalam konsep dance teater. Dengan cara ini penonton tidak hanya menyimak gerak yang diiringi musik, melainkan ada adegan-adegan teatrikal.
Santi Pratiwi mengatakan, untuk menciptakan dance teater Skizofrenia dirinya harus riset kepustakaan maupun terjun langsung ke lapangan selama dua tahun. Salah satu risetnya dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
“Dalam riset saya tidak mengambil satu objek karena kasus skizofrenia berbeda. Tiap pasien memiliki latar belakang berbeda. Saya kemudian mengambil ciri atau karakter utamanya,” ujar penari asal Surabaya ini.
Berdasarkan karakter-karakter umum yang ditemukannya dari hasil riset, ia mengolahnya dalam gerak tarian, juga memilih musik-musik pengiring yang tidak lazim.
“Saya ingin ungkapkan kehidupan skizofrenia dari cara pandang mereka bukan dari cara pandang kita yang tidak mengalami skizofrenia,” ujarnya.
Pertunjukan peraih Hibah Seni Kelola 2016 ini sudah digelar tiga kali di berbagai kota. Di Bandung, Santi bekerja sama dengan Kelompok Anak Rakyat (LOKRA), Shocking Rajah Performing Art, Coloteme Art's Movement, Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC), Teater Lakon, Universitas Katolik Widya Mandira, Surabaya Stage Dance dan Gedung Indonesia Menggugat.