Waspada, hujan deras di Jabar berpotensi mengakibatkan longsor
Bandung.merdeka.com - Musim kemarau yang disertai hujan atau disebut juga kemarau basah berpotensi menimbulkan bencana alam longsor. Kemarau basah akan berlangsung hingga September 2016.
Berdasarkan peta hujan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, kemarau basah terutama melanda Jawa Barat bagian tengah meliputi Bandung Raya seperti Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Sumedang dan daerah pegunungan lainnya.
Peneliti BMKG Bandung Muhamad Iid mengatakan, umumnya daerah di Jawa Barat bagian tengah berupa pegunungan. Bencana alam yang rentan di derah pegunungan saat musim hujan adalah gerakan tanah yang menimbulkan longsor.
“Potensi gerakan tanah pada periode kemarau yang disertai hujan ini harus diwaspadai,” katanya, kepada Merdeka Bandung, Kamis (21/7).
Ia mengatakan, curah hujan yang ada pada periode kemarau basah ini normal dan di atas normal. Curah hujan atas normal artinya melebihi curah hujan rata-rata.
“Untuk Bandung curah hujannya normal dan atas normal,” katanya.
Curah hujan dengan atas normal berpotensi menimbulkan hujan lebat, bahkan ekstrem.
“Meski curah hujannya 20 milimeter tetapi dalam durasi yang intensif hujannya bisa ekstrem,” jelas Iid.
Hujan dengan durasi intensif tersebutlah yang harus diwaspadai menimbulkan bencana longsor. “Jika curah hujannya 20 milimeter dengan durasi 10 menit saja berpotensi longsor,” tambahnya.
Berdasarkan data kejadian, Iid menyebutkan, longsor akibat hujan lebat terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, baru-baru ini.