Ini alasan Emil tolak bentuk BPBD Bandung


Bandung.merdeka.com - Kota Bandung hingga saat ini belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), lembaga yang khusus untuk menangani bencana. Padahal desakan kepada Pemkot Bandung untuk segera membentuk BPBD disampaikan sejumlah pihak, salah satunya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Namun, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersikukuh bahwa Kota Bandung tidak perlu membentuk BPBD. Sebab saat ini Pemkot Bandung telah memiliki SKPD yang menangani urusan kebencanaan yakni Dinas Kebakaran dan Penangggulangan Bencana.
"Untuk SKPD khusus penanggulangan bencana kami sudah punya namanya dinas kebakaran dan penanggulangan bencana. Itu sudah sesuai kesepakatan dengan DPRD-nya seperti itu. Tugasnya sama dengan BPBD," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan, Jumat (5/5).
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, rencana pembentukan BPBD sudah muncul saat pembahasan susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) Pemkot Bandung yang baru. Namun dari hasil kesepakatan dengan dewan, diputuskan bahwa untuk urusan penanggulangan bencana di Bandung akan ditangani oleh Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.
"Itu sudah kita bahas dari sejak zaman SOTK, jadi cukup (Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana), hanya ganti judul saja. Karena tindakannya sama saja," ungkapnya.
Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Kota Bandung seharusnya membentuk BPBD karena dinilai memiliki potensi bencana tinggi. Kota Bandung sendiri memiliki enam kategori bencana diantaranya bencana geologi, bencana hidro metrologi dengan curah hujan tinggi, bencana biologi seperti flu burung atau antrak, bencana lingkungan, bencana teknologi, dan bencana lainnya.
"Penanganan bencana harus dilakukan multi sektor. Belum cukup kalau urusan bencana disatukan dengan Penanggulangan Kebakaran. Kalau penanganan bencana berbentuk dinas, maka urusannya teknis. Jadi, semua daerah rawan bencana seperti Kota Bandung wajib membentuk BPBD," ungkapnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak