Tak ada kekerasan dalam masa orientasi siswa SMA di Bandung

user
Farah Fuadona 18 Juli 2016, 11:36 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - SMA di Kota Bandung menjamin tidak akan ada praktik perpoloncoan dalam masa orientasi peserta didik baru. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016. Dalam peraturan tersebut ditegaskan sekolah dilarang menerapkan perpeloncoan pada masa orientasi siswa (MOS) baru.

"Kami akan melaksanakan sesuai Permendiknas tersebut ya. Kami juga mendapatkan arahan dari Kepala Dinas, bahwa guru di sini akan menjadi pengawas dan pembina," kata Kepala Sekolah BPI I Kota Bandung, Deti Sudiarti saat ditemui di lokasi, Senin (18/7).

Sehingga dia dapat memastikan masa orientasi di sekolahnya tersebut jauh dari kata perpeloncoan. "Sesuai aturan saja. Kami tentu akan jauh dari perpeloncoan," ungkapnya.

Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di BPI I tersebut kata dia, juga akan melibatkan langsung orangtua murid peserta didik baru. Orangtua sengaja diundang agar mengenali anak didiknya ketika akan menempuh pendidikan.

MPLS di sekolah swasta ini akan lebih ditekankan pada pendekatan kegiatan wawasan lingkungan, pembentukan karakter, dan pengenalan penjurusan untuk siswa pada tahun berikutanya.

"Orangtua diundang di sini karena nanti ada peminatan mau IPA atau IPS," ungkapnya.

MPLS yayasan BPI yang menaungi sekolah SMP, SMA dan SMK akan dimulai Selasa (19/7) besok. Peserta didik baru tidak diperintahkan untuk membawa barang lain selain seragam yang digunakan, alat tulis dan bekal makanan.

Beberapa rangkaian akan dilakukan hingga sepekan ke depan. Pada hari terakhir siswa akan dikenalkan dengan kegiatan ekstra kulikuler yang didemonstrasikan siswa kelas XI dan XII.

"Demo ekskul nanti akan dilibatkan kelas dua dan tiga. Nanti akan diperagakan oleh para seniornya di sekolah," ungkapnya.

Medina Chairunnisa siswi kelas XI IPA menyatakan setuju agar sekolah jauh dari perpeloncoan. Alangkah baiknya, pengenalan lingkungan dilakukan dengan hal lebih menyenangkan sehingga jauh dari kekerasan.

"Bagusnya yang penting senior itu merangkul. Jangan ada kekerasan. Karena kalau memang ngerangkul itu juga akan membuat junior segan dan sopan kan," ujarnya.

Kredit

Bagikan