Ada vaksin mencurigakan BBPOM Bandung lakukan penyitaan
Bandung.merdeka.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung mengamankan sejumlah vaksin bayi di perbatasan DKI Jakarta, di Bogor dan Bekasi. Vaksin diamankan karena pendistribusian yang menyalahi aturan.
Menurut Kepala BBPOM Bandung Abdul Rahim, vaksin itu didapat pada Kamis (23/6) lalu. Pihaknya belum bisa memutuskan apakah vaksin yang didapat dari rumah sakit swasta merupakan palsu atau tidak.
"Memang hasil pengolahan kita di beberapa RS Bogor dan Bekasi ini tidak melalui pedagang besar farmasi. Setiap vaksinkan ada distributornya. Yang seperti itu kami lakukan pengamanan apakah itu palsu atau tidak. Di Bogor dan Bekasi," kata Abdul Rahim pada Merdeka Bandung, Selasa (28/6).
Pendistribusian vaksin yang didapat tidak melalui sebuah perusahaan ternama dikhawatirkan palsu. Biasanya sasaran distribusi bagi perusahaan yang masih kecil adalah rumah sakit swasta dan klinik-klinik.
"Potensinya besar kalau dapat vaksin dari lembaga kecil apalagi kalau cuma berbadan CV. Lembaga besar farmasi harusnya yang sudah berbadan PT," ujarnya.
Pihaknya bersama Dinkes Jabar beserta kepolisian akan terus melakukan pengawasan untuk menekan adanya vaksin palsu yang selama ini dibongkar Bareskrim Mabes Polri. "BPOM terus melakukan pengawasan. Kami enggak mungkin sendiri kan ya. Karena harus membutuhkan bantuan dengan beberapa instansi," ujarnya.
Sebelumnya Bareskrim Mabes Polri menyebutkan peredaran vaksin palsu ada di tiga provinsi, DKI Jakarta, Jabar dan Banten. Bisnis vaksin palsu yang sudah berjalan selama 13 tahun tersebut dijalankan pasangan suami istri. Polisi sudah menetapkan 13 tersangka dalam kasus tersebut.