TNI AU selidiki meninggalnya Serda Septian saat pendidikan

user
Farah Fuadona 04 Juni 2016, 16:02 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Seorang prajurit TNI AU, Serda Septian Wahyu Sarjono meninggal dunia. Septian yang tengah menempuh Sekolah Kejuruan Dasar Listrik dan Elektronika Skadron Pendidikan 203 Lanud Sulaiman diduga menjadi korban kekerasan oleh pengasuh berpangkat mayor.

Kolonel Pnb Mohammad Syafii Danlanud TNI AU Sulaiman mengatakan, pihaknya masih menyelidiki adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota TNI AU berinisial Pnb TBP.

"Semua tahu, kalau meninggal karena dari takdir. Tapi kalau mungkin kematian disebabkan kesalahan prosedur atau tindakan sekiranya, mudah-mudahan kita berharap proses hukum keadilan seadilnya," kata Syafii dalam jumpa persnya di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Sabtu (4/6).

Dia pun tidak bisa memastikan apakah korban meninggal karena adanya dugaan penganiayaan atau tidak. Sebab Mayor TBP yang merupakan pengasuh bukan berasal dari kesatuannya. Sehingga pihaknya menyerahkan pada prosedur yang berlaku.

Informasi dihimpun Mayor TBP ini berdinas di Akademi Angkatan Udara yang berada di wilayah TNI AU Adi Sucipto. "Pengasuh yang bersangkutan (korban) di bawah Lanud Adi Sucipto. Jadi sebenarnya bukan Sulaiman. Tapi Adi Sucipto. Kalau sampai ada prosedur yaitu komandan Lanud Adi Sucipto," ungkapnya.

Informasi dihimpun, Serda Septian ini sedang mengikuti pendidikan Sejursarlislek Skadik 203 Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung sejak beberapa bulan belakangan. Septian mendapatkan dugaan tindakan penganiayaan itu pada Kamis (2/6) lalu sekitar pukul 23.30 WIB di salah satu lorong barak Lanud Sulaiman.

Septian sempat mendapatkan perawatan di RS Salamun Bandung. Korban yang sempat mendapatkan perawatan intensif akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Jumat (3/6) malam. Korban sudah dikembalikan ke pihak keluarga di Solo.

Kredit

Bagikan