Ikatan alumni Unpar siap dukung Bandung Teknopolis
Bandung.merdeka.com - Alumni menjadi salah satu modal utama bagi pengembangan kampus dan masyarakat. Begitu juga dengan alumni teknik sipil Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) Bandung, yang siap mendukung pembangunan Bandung Teknopolis yang dicanangkan Pemerintah Kota Bandung.
Karena itulah selama dua hari sejak Jumat (3/6) dan Sabtu (4/6), Ikatan Keluarga Alumni Teknik Sipil (IATS) Unpar menggelar acara bertajuk Newtorkin Day. Ada dua acara besar dalam Newtorkin Day.
Pengurus IKTS Unpar Dionsyus Yudi Unamo mengungkapkan, hari ini IKTS Unpar menggelar acara back to campus di Kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Bandung.
"Kita menggelar Newtorking Day secara internal dan eksternal. Yang internalnya adalah alumni back to campus tentang apa yang bisa disumbangkan dari kita untuk kampus," kata Dionsyus Yudi Unamo, kepada Merdeka Bandung.
Pria yang akrab disapa Yudi menjelaskan, acara eksternal Networking Day adalah Seminar Nasional Bandung Teknipolis yang digelar kemarin.
Alumni IKATS Unpar sendiri saat ini yang tercatat sebanyak 6 ribu orang. Mereka dari angkatan 1960 sampai sekarang. Rencananya IKATS Unpar akan terus menggalang alumni agar bisa meningkatkan kualitas almamater maupun sumbangsihnya kepada masyarakat.
Yudi menyebutkan, kebanyakan alumni bergerak di bidang wiraswasta atau sebagai konsultan swasta. "Kita menjadi jaringan bagi almamater, misalnya jaringan bisnis. Nah bagi adik-adik kita supaya timbul jiwa-jiwa entrepreneur," kata alumnus Unpar angkatan 1996.
Menurutnya, acara Networking Day sebagai komitmen alumni untuk berkontribusi nyata bagi kampus dan masyarakat, khususnya Kota Bandung. Ke depan rangkaian acara eksternal dan internal akan digelar tiap tahunnya.
"Begitu juga dengan seminar nasional, kita akan menggelar tiap tahun dengan tema-tema yang hot. Seperti kali ini tema seminar Bandung Teknopolis," ujarnya.
Sementara Sekjen IATS Unpar Bambang Priatmono menambahkan, Bandung Teknopolis bukan semata-mata pembangunan kota tapi sebagai pembangunan yang disesuaikan dengan permasalahan di dalamnya seperi banjir, lalu lintas, juga kultur sebagaimana yang diungkapkan Rektor Unpar Situmorang.
"Pak Mangandar melihat sosio kultur memiliki peranan penting dalam pembangunan Bandung Teknopolis. Maka dia juga menyetujui dengan gagasan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang ingin membangun kota modern yang nyunda," ungkap Bambang.