Jokowi sebut jumlah pengusaha lokal kecil, dibanding negara Asean lain


Presiden Jokowi di Jambore HIPMI
Bandung.merdeka.com - Jumlah pengusaha di Indonesia jauh tertinggal dengan beberapa negara yang ada di Asia, yakni hanya di 1,6 persen. Adapun Singapura yang berkisar 7 persen dan Malaysia 5 persen. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap mengapa Indonesia masih jauh tertinggal dari negara terdekatnya itu.
Jokowi menghadiri acara Jambore HIPMI Perguruan Tinggi 2016 se-Asean di Kampus Telkom University, Jalan Terusan Buah Batu, Kabupaten Bandung, Senin (23/5).
"Kenapa baru 1,6 persen yang jadi pengusaha? Padahal di negara lain khususnya ASEAN sudah berkisar 4 persen. Ya karena itu. Ketakutan kita bersaing dan kompetisi," kata Jokowi dalam sambutannya.
Di hadapan ribuan peserta Jambore HIPMI dia mengingatkan, ternyata modal saja tidak cukup untuk memulai usaha, tapi juga inovasi. Dia juga mengatakan, teknologi membuat dunia seolah tanpa batas.
"Kita tahu sekarang berjualan kadang-kadang langsung dijual di pasar atau mal. Tapi sekarang sudah ada e-Commerce. Semua tersedia. Dari kelas internasional, sampai lokal," kata Jokowi yang menyebut beberapa produk e-Commerce di Indonesia.
Belum lagi pemanfaatan teknologi yang menawarkan jasa yang juga sudah tidak bisa dibendung lagi. "Semua terjadi. Sudah tida bisa kita bendung lagi perubahan ini," ujarnya.
Dia menuturkan, untuk pengusaha yang ingin memulai diberi dua pilihan, apakah akan menjadi orang terbuka atau tertutup. Yang dimaksudkan presiden terbuka adalah membuka diri atau menutup diri. "Terbuka atau tertutup. Membuka diri atau menutup diri," terangnya
"Dimanapun negara sama. Pilihannya dua itu. Kalau saya disuruh milih. Ya hanya satu. Kita harus berani terbuka. Dan kita harus yakin dengan terbuka kita menjadi lebih baik," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Ketika para pengusaha sudah membuka diri, persiapkan diri untuk berkompetisi. "Kalau terbuka harus berani berkompteisi. Bertarung. Bersaing. Siap tidak kita? Ya harus siapkan diri," katanya.
Jokowi yang pernah menjadi pengusaha mebel itu juga memaparkan bahwa dirinya bisa sukses di bidangnya kala itu bukan tanpa rintangan. Jatuh bangun pernah dirasakan.
"Saya dulu semangat banget. Saya alami itu. Saya pernah kehilangan rem tiga kali. Tapi saya coba bangkit lagi. Jadi kalau ingin jadi pengusaha, jangan mikir dulu. Terjuni jalani. Kalau ada persoalan. Baru selesaikan. Kalau tidak selesai ya pasti jatuh. Ya bangkit lagi dong, semangat lagi," ujar Jokowi yang berbatik coklat lengan panjang.
Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan Jambore HIPMI ini diharapkan benar-benar bisa melecut para pengusaha muda untuk mempersiapkan diri bersaing di dunia usaha.
"Kalau mengejar 2 persen, kita butuh 1,7 juta pengusaha. Kalau pakai standar bank dunia 4 persen. Sederhana, siapa yang akan isi ini? Ibu pertiwi sedang memanggil kita. Dalam suasana ini kita dorong ada pengusaha baru bermunculan," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak