Hampir semua kabupaten dan kota di Indonesia rawan bencana

user
Mohammad Taufik 20 Mei 2016, 11:01 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Hampir semua kota dan kabupaten yang ada di Indonesia rawan bencana alam. Mulai dari gempa bumi, gunung api, tsunami, longsor, banjir dan lainnya. Perlu dukungan politik agar pengurangan resiko bencana menjadi bagian kebijakan pemerintah.

"Dari 500 kota/kabupaten, 60 persen rawan bencana. Sebagian besar rawan, hanya sedikit daerah yang tidak rawan," kata Wakil Ketua 1 Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI), Harkunti Rahayu di Bandung, dalam jumpa pers Pekan Ilmiah Tahunan ke-3 IABI di ITB, Kamis (19/5).

"Kita punya petanya, antara lain rawan tsunami, gunung api, gempa, banjir dan lain-lain," katanya.

Keberadaan IABI diharapkan makin meningkatkan pengetahuan masyarakat maupun pemerintah tentang pentingnya pengurangan resiko bencana.

Harkunti menjelaskan, IABI merupakan asosiasi yang terdiri dari individu-individu yang ahli tentang bencana. Di dalamnya ada pokja-pokja tsunami, gempa bumi, gunung api dan lain-lain.

Diharapkan IABI menjadi tempat konsultasi atau rujukan bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Ke depan IABI bisa memberikan rekomendasi bagi pemerintah daerah terkait daerah-daerah rawan bencana.

"Tahun ini tantangannya bukan hanya memberi solusi, tapi kita harus memberi masukan," katanya.

Sekretaris Jenderal IABI, Lilik Kurniawan menambahkan IABI adalah organisasi yang dibentuk relawan-relawan kebencanaan dengan basis sains pada 2014.

IABI pernah mengkritisi pasangan calon presiden pada Pemilihan Presiden beberapa waktu lalu. Waku itu baik Capres Jokowi maupun Capres Prabowo tidak menyebutkan dalam visi misinya bahwa Indonesia rawan bencana.

"Rekomendasi kami apabila terpilih mereka harus memasukkan bencana dalam program pembangunan," kata Lilik.

Jika kebencanaan tidak masuk dalam program pembangunan, IABI khawatir kebencanaan tidak masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Padahal begitu terjadi bencana APBN bisa tersedot habis. Contohnya APBN 2007 (bencana tsunami Aceh) 16 persen dipakai untuk menangani bencana," kata Direktur Pengurangan Resiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana ini.

Maka untuk membahas pentingnya pengurangan resiko bencana, IABI akan menggelar Pekan Ilmiah Tahunan di Kampus ITB, Senin dan Selasa (23-24/5) mendatang.

Kredit

Bagikan