Ini cara mendapat beasiswa Bidikmisi untuk peserta SBMPTN


SBMPTN
Bandung.merdeka.com - Bagi calon peserta Saringan Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2016 yang ingin mengikuti program Bidikmisi, wajib mengikuti pendaftaran program bidik misi melalui laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/ terlebih dahulu.
Bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.
"Cara pendaftaran program Bidikmisi ada di Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, bukan di panitia SBMPTN," kata Sekretaris Eksekutif 1 Panitia Lokal 34 Bandung SBMPTN 2016, Asep Gana Suganda.
Ia menjelaskan, calon peserta program Bidikmisi yang tidak mendaftar Saringan Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) beberapa waktu lalu dan dinyatakan memenuhi persyaratan oleh Dirjen Dikti, akan memperoleh (Kode Akses Pendaftaran) KAP dan Pin untuk mendaftar SBMPTN melalui laman www.ujian.sbmptn.or.id.
Dengan adanya KAP dan PIN, peserta SBMPTN yang mengikuti program Bidikmisi tidak harus membayar biaya ujian yang tahun ini sebesar Rp 200.000.
Sedangkan calon peserta program Bidikmisi yang mendaftar SNMPTN dan dinyatakan tidak lulus, juga bisa mendaftar SBMPTN tanpa harus membayar biaya seleksi dengan menggunakan KAP dan PIN SBMPTN yang diperoleh melalui Bidikmisi Dirjen Dikti.
Berikut adalah persyaratan untuk mendaftar Bidikmisi tahun 2016 yang diperoleh dari http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/:
- Siswa SMA/SMK/MA atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2016;
- Lulusan tahun 2015 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing- masing perguruan tinggi;
- Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun;
- Tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria: (a). Siswa penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) atau Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau sejenisnya atau (b). Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) maksimal sebesar Rp 3.000.000,00 per bulan dan atau pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp 750.000,00 setiap bulannya.
- Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4;
- Memiliki potensi akademik baik berdasarkan rekomendasi obyektif dan akurat dari Kepala Sekolah;
Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan:
- PTN dengan pilihan seleksi masuk: 1). Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), 2). Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), 3). Seleksi Mandiri PTN
- Politeknik, UT, dan ISI
- PTS sesuai dengan pilihan seleksi masuk
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak