Bandung.merdeka.com - Vaksin pneumokokus saat ini memang belum terlalu familiar. Padahal vaksin ini sangat penting khususnya bagi anak berusia di bawah dua tahun.

Menurut Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI, Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita penyakit akibat infeksi pneumokokus merupakan masalah kesehatan masyarakat dibanyak negara di dunia.

"Streptococcus pneumoniae ini merupakan penyebab utama penyakit pneumonia, invasive pneumococcal disease (IPD) termasuk sepsis, meningitis serta pneumonia, dan ototis media akut," ujar Cissy kepada Merdeka Bandung, Minggu (1/5).

Umumnya anak usia di bawah dua tahun dan lansia mempunyai risiko tinggi untuk tertular penyakit pneuomokokus yang serius.

Menurut WHO diperkirakan sekitar 1,6 juta orang meninggal akibat penyakit pneumokokus setiap tahun dan 700 ribu sampai satu juta di antaranya balita, kasus ini banyak ditemukan terutama di negara sedang berkembang.

Hasil penelitian mengenai IPD dan efikasi vaksin menunjukkan terjadinya 814.000 kematian akibat pneumokokus setiap tahun pada balita di negara sedang berkembang, terutama di Asia dan Afrika.

"Pneumokokus adalah kuman gram positif berkapsul. Pneumokokus mempunyai lebih dari 90 serotipe, terakhir dilaporkan 94 serotipe. Namun tidak semua serotipe menyebabkan penyakit serius pada manusia," jelasnya.

Ada dua macam vaksin pneumokokus, yakni polisakarida dan konyugat. Jadwal baik untuk memberikan vaksin pneumokokus ini diberikan secara intramuskular, yakni rutin dan tidak dianjurkan pada anak sehat usia lebih dari lima tahun.