Canggih, robot tenaga surya paling anyar buatan Unikom Bandung


Robot Tenaga Surya
Bandung.merdeka.com - Salah satu robot Tim Robotika Unikom, Bandung, yang meraih medali emas di kompetisi robot internasional, The 12th Annual Robogames 2016, San Francisco, Amerika Serikat, 8-10 April lalu, adalah Beam Speeder DU116SPEEDER-V16.
Beam Speeder menjadi robot teranyar yang dibuat Divisi Robotika Unikom tahun ini, dirancang dua mahasiswa, Rizaldi Permana dan M Wisnu Hidayatullah.
Bentuk robot seperti mobil-mobilan, ukurannya lebih besar sedikit dari bungkus rokok. Bagian atas robot berwarna biru yang merupakan panel-panel penyerap energi matahari.
"Robot ini tidak hidup menggunakan baterai, tapi memakai tenaga surya," kata Ketua Tim Robotika Unikom, Rodi Hartono di Kampus Unikom Bandung.
Rodi menjadi salah satu dari lima orang yang berangkat ke Amerika Serikat. Anggota tim lainnya adalah; M Iqbal Wiguna, Rizaldi Permana dan Ihsan Faturohman yang merupakan mahasiswa dan seorang dosen pembimbing Taufiq Nuzwir Nizar. Tim berhasil meraih tiga emas, tiga perak dan dua perunggu.
Kategori Beam Speeder baru tahun ini diikuti Tim Robotika Unikom. Hasilnya langsung memuaskan. DU116SPEEDER-V16 mampu mencatatkan waktu paling cepat dibandingkan peserta dari negara lain.
Dalam lomba, DU116SPEEDER-V16 dilombakan di sebuah lintasan sepanjang dua meter. Ia harus bergerak cepat ke garis finish. Penilaian dilakukan berdasarkan kecepatan. Kecepatan sendiri didapat dari sejauh mana robot mampu menyerap cahaya matahari yang dikonversi menjadi energi.
"Kita tahun ini bisa mengalahkan pemenang Beam Speeder dua kali pemenang berturut-turut, Brazil," kata Rodi.
Torehan waktu DU116SPEEDER-V16 cukup fantastis, 0,9 detik. Sedangkan juara bertahan Brazil mencatat masih di atas dua detik. Sehingga begitu selesai lomba, tim Brazil sangat antusias menyimak sharing tim Indonesia.
"Kita di sana saling tukar ilmu, sharing. Masalah dia mau meniru metode kita ya tidak tahu. Yang jelas ilmunya kita berbagi," katanya.
Kekaguman tim lain terhadap DU116SPEEDER-V16 terutama karena kemampuannya menyerap cahaya matahari. Padahal saat lomba, sinar matahari meredup. Banyak robot dari negara lain yang tidak bisa jalan sama sekali.
"Kecerdasan robot kita adalah mampu menyerap cahaya seadanya. Kemarin itu redup banget," ujarnya.
Kategori Beam Speeder berawal dari ide transportasi dengan sumber energi dari sinar matahari. Bahkan NASA memiliki visi traveling ke luar angkasa dengan menggunakan energi matahari yang tak terbatas.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak