Rayakan Ultah ISBI, 700 penari ditargetkan ikuti 'Bandung Ayo Menari'

user
Farah Fuadona 21 Maret 2016, 09:11 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sebanyak 700 penari ditargetkan menari dalam acara “Bandung Ayo Menari” di Car Free Day Dago, Minggu (27/3) mendatang. Acara ini terkait ulang tahun Jurusan Tari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang ke-48 sekaligus sebagai pembuka “Festival Tari Kreasi” di ISBI Bandung.
 
“Akan ada 700 penari di berbagai sanggar tari se-Kota Bandung, dari sekolah SMP dan SMA, mahasiswa dan dosen dalam rangka pembukaan Festival Tari Kreasi di ISBI Bandung,” terang Dosen Tari ISBI Bandung, Mas Nanu Muda, kepada Merdeka Bandung, Minggu (20/3).
 
Festival Tari Kreasi akan berlangsung di Kampus ISBI Jalan Buahbatu, Bandung selama tiga hari, yakni 29, 30, dan 31 Maret 2016. Selasa 29 Maret akan disajikan pentas tari dari SMP dan SMA se-Kota Bandung.
 
Kemudian Kamis 30 Maret disajikan pertunjukkan tari dari sanggar se-Kota Bandung. Puncaknya Jumat 31 Maret penyajian pertunjukkan tari dari dosen dan mahasiswa ISBI Bandung.
 
“Pertunjukkan unggulannya kita sajikan tarian dari dosen dan mahasiswa,” jelas Nanu.
 
Sedangkan pada acara Bandung Ayo Menari di Car Free Day Dago pekan depan, 700 penari akan memulai tariannya di Jalan Dayang Sumbi, masuk ke Jalan Ir H Djuanda (Dago), kemudian berakhir di Taman Cikapayang-Dago Bandung.
 
“Sepanjang jalan penari akan diiringi satu irama beragam gerak. Jadi gerak-gerak yang ditampilkan berasal dari tarian khas Jawa Barat,” katanya.

Ia menambahkan, dalam menggelar acara tersebut pihaknya bekerja sama dengan Dinas Budaya Pariwisata Kota Bandung, komunitas atau sanggar tari, sanggar seni Reak Tibelat dan Pendakar.
 
Festival tersebut digelar untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni tari, membangun kreativitas para seniman tari dan penari.
 
“Kita harap baik masyarakat maupun pemerintahan memangnun bersama peningkatan apresiasi dan kualitas seni tari tradisi,” katanya.
 
Ia menambahkan, seni tari merupakan bagian dari karakter bangsa yang harus diapresiasi dari generasi ke generasi. Lewat tari ditanampan pendidikan dasar mencintai budaya sendiri.

Kredit

Bagikan