BPPT ajak mahasiswa ITB teliti data gempa laut

Ilustrasi gempa
Bandung.merdeka.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengajak pakar dan mahasiswa ITB meneliti data seismik bawah laut sebagai bahan untuk meneliti kegempaan di laut Indonesia.
Peneliti BPPT Udrekh Hanif mengatakan, data yang ada di BPPT bersifat terbuka bagi peneliti maupun mahasiswa. “Silakan kalau ITB dan pasukannya mau mengolah data Ocean Bottom System (OBS), seismik yang high resolution, yang kerja sama dengan LIPI, silakan kalau mau, open, siapa saja bisa pakai,” kata Udrekh, dalam diskusi “Gempa Bumi Samudera Hindia” di Kampus ITB, Bandung, Kamis (10/3).
Ia menyebutkan, jumlah data seismik di BPPT sangat banyak, bisa dipakai untuk menambah sumber-sumber gempa di Indonesia. Selama ini BPPT menghadapi kesulitan mengolah data karena keterbatasan waktu.
Saat ini, untuk mengolah data tersebut BPPT sedang bekerja sama dengan Lembaha Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang berpusat di Bandung.
“Sekarang di Bandung 50 persen data itu diolah di Geoteknologi LIPI. Sebab data kalau tidak diolah tidak akan bunyi,” katanya.
Di sisi lain, ia mengakui masih sedikitnya data dasar laut yang sudah diolah menjadi makalah ilmiah sebagai informasi sumber gempa. Menurutnya, itulah kelemahan yang ada di Indonesia.
Padahal di luar negeri, data seismik dasar laut banyak menghasilkan doktor. Contohnya saat gempa dan tsunami Aceh 2014, banyak sekali data dasar laut yang dibawa peneliti luar negeri.
“Sudah puluhan orang yang berhasil di Amerika Serikat menjadi doktor karena gempa Aceh, di kita tidak ada,” katanya.
Hal itu terjadi karena penelitian dasar laut memerlukan biaya yang sangat besar. Begitu juga sekolah untuk meneliti data seismik dasar laut.
Maka akhir tahun ini, BPPT bekerja sama dengan negara asing untuk melakukan ekspedisi seismogenesis. Dari Indonesia, ada dua orang yang ikut ekspedisi ini, yakni dari LIPI Marina Frederick dan Marpasran Hendrizan.
“Makanya 2016 ini kita ekpedisi. Sebenarnya dua orang itu tidak mencukupi, harusnya ada beberapa orang ramai-ramai sekolah data itu,” katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak