Masyarakat tak perlu khawatir anaknya diimunisasi

user
Farah Fuadona 08 Maret 2016, 17:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara meminta masyarakat. Agar tak perlu khawatir terkait dampak kesehatan yang akan terjadi pada anak pasca imunisasi. Dinas Kesehatan menjamin kegiatan imunisasi dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang digelar 8-15 Maret aman bagi kesehatan anak.

"Sebenarnya masyarakat tidak perlu khawatir dengan apa yang bakal terjadi setelah anaknya diimunisasi, karena angka kejadian pasca imunisasi sangat kecil yakni 1:6 juta. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sementara sasaran PIN di Bandung 250 ribu, jauh dari 6 juta. Itu kecil sekali," ujar Ahyani kepada Merdeka Bandung saat ditemui di sela acara Musrenbang Kota Bandung 2016 yang digelar di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Selasa, (8/3)

Ahyani mengatakan kondisi yang berbahaya justru akan terjadi kepada anak yang tidak ikut imunisasi polio. Sebab anak akan rentan dengan penyakit polio yang menyerang susunan saraf. Dalam kondisi terburuk bahkan bisa mengakibatkan kematian.

"Penyakit polio ini menyerang susunan saraf. Jadi ada kaki atau tangan dan otot lain yang tidak maksimal. Artinya dampaknya sangat besar bahkan kematian," katanya.

Menurut Ahyani, virus polio sangat rentan menyerang anak-anak yang tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik. Sebab virus ini berkembang di berbagai tempat.

"Virus polio itu liar ada di mana, Virus keluar bersama buang air besar, bisa ke sungai, airnya dipakai cuci piring dan sebagainya. Jadi siapa pun bisa kemasukan virus polio," ucapnya.

Untuk itu Ahyani mengajak kepada orang tua yang memiliki anak berusia 0 hingga 59 bulan. Untuk mengikuti program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang dilaksanakan pada 8-15 Maret mendatang. Dinkes menjamin imunisasi yang diberikan dipastikan aman, sehingga para orang tua tak perlu khawatir.

"Sejauh ini Bandung tak ada catatan kasus pasca imunisasi. Bahkan si anak tidak akan mengalami demam setelah mendapatkan imunisasi," kata dia.

Kredit

Bagikan