Istri Ridwan Kamil ajak masyarakat kenalkan Islam tidak radikal

Atalia Praratya dan Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - Istri Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Atalia Praratya, menjadi salah satu narasumber dalam Pengajian Akbar Februari yang digelar Hijabers Community Bandung (HCB) di Grand Hotel Universal, Bandung, Minggu (21/2).
Dalam kesempatan itu, Atalia sebagai Ketua PKK Kota Bandung mengajak ratusan hijabers yang memadati Grand Hotel Universal untuk mengenalkan Islam yang teduh, damai dan tidak radikal. Islam model ini sebenarnya identik dengan Islam Indonesia.
Hal itu diungkapkan Atalia dalam pengajian bertema "Muslimphobia." Ia menuturkan pengalamannya tinggal di Amerika Serikat, pasca serangan 9/11.
Atalia Praratya, di acara Pengajian Akbar Februari yang digelar Hijabers Community Bandung (HCB) di Grand Hotel Universal, Bandung
© 2016 merdeka.com/Iman Herdiana
Waktu itu ia berdiskusi dengan orang Amerika Serikat. Orang tersebut heran begitu mengetahui Atalia muslim. Pakaian yang dikenakan Atalia berbeda dengan pakaian Arab. Orang itu kemudian berharap bahwa Islam yang diperkenalkan ke dunia mestinya Islam Indonesia.
"Islam yang perlu diperkenalkan adalah Islam yang tidak kaku, yang bisa diajak bekerjasama," kata Atalia yang mengenakan hijab warna gelap bercorak pink.
"Kita perempuan Indonesia mempunyai tugas menyiarkan bukan Islam radikal dan tidak fanatik dan tidak bisa diajak kerja sama," tambah dia.
Saat tinggal di AS, lanjut dia, dirinya mengalami sulit shalat, hingga mengenakan kerudung. Namun, kata dia, Islam tidak memberatkan pemeluknya. Salat bisa dilakukan di mana pun dan dalam kondisi apa pun.
Misalnya, salat bisa dilakukan sambil duduk, di taman, bahkan di gudang. Selain itu, salat bisa dijamak atau dikashar.
Ia juga menyoroti kasus bom Sarinah, Jakarta, beberapa waktu lalu yang sedikit banyak telah turut merubah wajah Islam. Sebelumnya juga terjadi rentetan teror bom di Paris, Prancis, hingga Turki.
"Hampir tiap bulan ada pengeboman. Jadi orang beranggapan ini Islam. Saya menduga ada upaya-upaya menjatuhkan Islam dari dalam maupun luar," kata dia.
Padahal, kata dia, sebelum munculnya rentetan teror Bom di Paris, pemerintah Prancis sudah melakukan kebijakan yang baik bagi orang-orang muslim. Kini dengan rentetan teror bom menimbulkan kembali Islamophobia.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak