Bandung.merdeka.com - Telkom University (Tel-U) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) terkait pengembangan ilmu pengetahuan.

Pihak Tel-U diwakili Rektor Mochamad Ashari. Selain Tel-U, ada empat perguruan tinggi laing yang turut menandatangani MoU dengan Perpusnas RI, yakni Universitas Riau, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat Nusantara Palembang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Litigasi, dan Sekolah Tinggi Yarsi Bukit Tinggi. Dari pemerintah daerah, Pemerintah Kota Bogor turut serta dalam program ini.

"Kerja sama ini untuk pengembangan perpustakaan dan peluncuran web kepustakaan," kata Public Relations Tel-U, Rana Akbari Fitriawan, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Selasa (16/2). Ia menambahkan, penandatanganan MoU dilakukan di Jakarta, Senin (15/2).

Dalam rilis tersebut, Kepala Perpusnas Sri Sularsih mengatakan, tujuan penandatanganan MoU adalah agar institusi atau lembaga terkait bisa mengembangkan ilmu pengetahuan. "Sehingga bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan perkembangan masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Perpusnas juga meluncurkan Situs Web Kepustakaan Tokoh Perfilman Indonesia Sophan Sophiaan. Hadir sejumlah artis senior Indonesia yang menyaksikan peluncuran ini antara lain Rima Melati, Nani Wijaya, Bobby Sandy dan Istri dari Alm Sophan Sophiaan, Widyawati.

"Web ini merupakan bentuk apresiasi terhadap almarhum Sophan Sophiaan atas seluruh karyanya dan semoga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat di seluruh Indonesia," kata Sri.

Situs ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan almarhum Sophan Sophiaan mulai dari biografi, koleksi, film, buku, foto dan artikel. Situs kepustakaan Sophan Sophiaan ini merupakan situs ke-18 tentang tokoh setelah Perpusnas meluncurkan situs serupa berisi tokoh-tokoh hebat lainnya.

Widyawati mengatakan, bahwa beliau merasa bangga kalau suami saya bisa dijadikan tokoh perfilman di situs web Perpusnas. "Semoga dari web ini generasi muda bisa tahu tentang sejarah dan bisa terus melestarikan seni dan budaya di Indonesia terutama seni perfilman," ucap Widyawati.