Yuk kenali dampak buruk tidur dengan cahaya lampu menyala
Bandung.merdeka.com - Para ilmuan ternyata sudah memperingatkan, tidur dengan lampu menyala pada malam hari bisa mempengaruhi suasana hati Anda pada esok harinya saat bangun. Mereka mengatakan, cahaya malam--meskipun redup--dapat memengaruhi struktur otak yang kemungkinan menyebabkan meningkatnya depresi.
Misalnya cahaya lampu TV atau lampu tidur dengan cahaya redup. Cahaya redup yang dipancarkan TV rupanya cukup meyakinkan bisa memengaruhi kesehatan mental.
Dikutip dari dailymail.com, peringatan ini disampaikan pada Konferensi Amerika beberapa waktu silam dengan tema potensi bahaya gangguan siklus tidur.
Para peneliti di Universitas Ohio, Kanada, menelitik efek lampu redup selama delapan jam pada seekor hamster. Hamster tadi ditaruh di kotak gelap, lalu di sana diberi lampu redup. Keredupan cahaya disesuaikan dengan kondisi cahaya TV yang menyala di kamar gelap.
Ternyata, kondisi itu cukup mempengaruhi perilaku tikus. Tingkat depresi tikus diukur dari berapa kali dia minum air gula tanpa mempedulikan perubahan suasana hatinya.
Secara keseluruhan, mereka yang terkena cahaya redup di malam hari menunjukkan lebih banyak gejala depresi dibandingkan dengan hamster dalam kondisi cahaya terang.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan ada perubahan struktur daerah otak yang disebut hippocampus (bagian pada otak yang memengaruhi ingatan). Perubahan ini akan menghalang-halangi pesan kimia yang akan lewat di antara sel-sel otak.
"Hippocampus memainkan peran kunci dalam depresi, sehingga akan menyebabkan perubahan secara siknifikan," kata Peneliti Tracy Bedrosian.
Sementara itu, Seorang Neuroscientist Dr Randy Nelson, mengimbuhkan cahaya remang menunjukkan hasil mengejutkan. "Cahaya redup di malam hari bahkan cukup untuk memprovokasi perilaku sehingga berdampak pada depresi," ujarnya.
Dia melanjutkan, "(Depresi) ini di level paling rendah. Seseorang bisa mengalaminya dengan mudah setiap malam."