Anak muda Bandung rentan menerima ajaran-ajaran ekstrem

Aksi menolak terorisme
Bandung.merdeka.com - Potensi tumbuhnya terorisme di Bandung sangat besar mengingat jumlah anak muda di kota ini luar biasa. Bandung memiliki banyak kampus baik negeri maupun swasta. Mereka berpotensi direkrut teroris.
“Teroris itu tidak kenal usia sebenarnya, siapapun bisa terlibat. Hanya yang paling rentan dalam menerima ajaran, paham yang bersifat ekstrem-radikal dan sebagainya adalah usia-usia muda. Makanya sasaran rekruitmen teroris adalah usia antara 15-35 tahun. Karena setelah 35 tahun biasanya mereka sudah establish,” kata Muradi, kepada Merdeka Bandung, Senin (18/1).
Pengamat pertahanan dan keamanan dari Universitas Padjdjaran (Unpad) itu mengatakan, dalam konteks terorisme Bandung memiliki catatan penangkapan-penangkapan yang dilakukan Densus 88 Anti-Teror. Mereka yang ditangkap rata-rata memiliki latar belakang kampus atau mahasiswa.
Beberapa kampus di Bandung, kata dia, dulunya pernah menjadi tempat penyemaian paham-paham ekstrem. Tetapi kegiatan mereka tidak sampai menghasilkan figur teroris sekelas Muhammad Bahrun Naim yang diduga menjadi dalang teror bom Jakarta pekan lalu.
Ia mengatakan, kegiatan-kegiatan keagamaan di kampus Bandung lebih banyak tersalurkan ke partai politik, organisasi masyarakat, atau ke kelompok-kelompok keagamaan yang meski ekslusif tapi tidak terkait dengan terorisme.
“Kalaupun ada yang ditangkap terkait terorisme, mereka hanya pengikut-pengikut saja, belum ada yang menjadi figure atau leader,” kata penulis buku Dinamika Politik Pertahanan dan Keamanan di Indonesia ini.
Ia menjelaskan figur teroris yaitu tokoh yang memiliki potensi menjadi leader dalam gerakan terorisme seperti Bahrun Naim. Ia membentuk sistem terorisme yang kuat di suatu daerah, membangun sel atau rantai komando untuk melakukan penyerangan.
Menurutnya, keberadaan figur teroris penting untuk mengidentifikasi sejauh mana keseriusan ancaman teroris di suatu kota. Ia mengaku sudah mengkaji penangkapan-penangkapan terduga teroris di Bandung dalam beberapa tahun terakhir. “Kalau sudah ada figur dari Bandung yang muncul kaya Bahrun Naim ya darurat terorlah di Bandung. Berarti kan mereka berhasil melakukan kaderisasi. Tapi sampai hari ini kan belum ada yang dianggap figur teroris dari Bandung,” katanya.
Mengenai Afif yang disebut-sebut berasal dari Subang, Jawa Barat, ia mengatakan Afif bukan figure. “Dia lebih banyak di lapangan, komandan peleton kalau istilah perang,” katanya.
Ia menjelaskan, kemunculan seorang figure teroris di suatu daerah melalui proses yang panjang. Tidak serta-merta seorang pemuda masuk kampus kemudian menjadi teroris. Contohnya Bahrun Naim yang sebelum masuk kampus di Solo, telah mengenyam pendidikan pesantren.
“Waktu kuliah dia makin matang. Kalau pun dia ada gerakan radikal biasanya dia bukan ujug-ujug di kampus, dia matang di luar kemudian di kampus lebih dewasa,” terangnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak