Cari pelaku bom Tahun Baru, Polda Jabar sharing informasi warga
Bandung.merdeka.com - Menyikapi bom yang terjadi pada malam Tahun Baru di Bandung, berbagai unsur kekuatan yang ada dalam di kepolisian menggelar rapat di Polrestabes Bandung. Rapat dihadiri Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri, Reskrim, Tim penjinak bahan peledak (Jihandak), Tim Identifikasi (Inafis) dan lainnya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Sulistiyo Pudjo, mengatakan rapat dihadiri 72 orang yang dipimpin oleh Kapolrestabes Bandung. “Semua untuk melakukan pertama sharing informasi,” jelasnya, Senin (4/1).
Menurutnya, dalam acara sharing tersebut dilakukan poling informasi dari masing-masing unsur di kepolisian. Poling tersebut membahas data lapangan secara umum termasuk soal kasus bom.
“Jadi poling informasi itu nanti akan kita lakukan klarifikasi dan klasifikasi. Setelah klasifikasi kita sisihkan mana yang memiliki korelasi langsung dengan kasus. Itu kita analisa tiap hari dan akan kita kembangkan terus menerus,” katanya.
Mengenai penanganan kasus teror bom, menurutnya memerlukan waktu yang tidak singkat. Contohnya, kasus-kasus teror bom lainnya yang terjadi di Indonesia minimal memerlukan waktu tiga bulan pengungkapannya.
“Biasanya itu pekerjaannya minimal 3 bulan. Kasus-kasus yang lama seperti Cirebon itu tiga bulan. Kenapa? Kita tidak boleh salah, harus menghubungkan antara fakta TKP, saksi-saksi, kemudian analisa laporan, itu menjadi satu kesatuan tindakan kita,” katanya.
Dengan kata lain, kata dia, pihaknya hati-hati dalam menyelidiki kasus teror bom. Mengenai jalannya penyelidikan, sejauh ini pihaknya cukup banyak menghimpun informasi. “Contohnya dari berbagai saksi sebelumnya coba diklasifikasikan, dari tim juga. Kemudian dari informasi-informasi masyarakat coba kita klasifikasikan. Dan ini sedang kita lakukan poling informasi,” ujar dia.