Prihatin banyak anak putus sekolah, Ridwan Kamil bentuk tim pemburu

Ridwan kamil
Bandung.merdeka.com - Angka rata-rata lama sekolah di Bandung hanya mencapai 10 tahun. Padahl pemerintah sendiri mencanangkan program wajib belajar 12 tahun.
Banyaknya anak putus sekolah dinilai menjadi salah satu penyebab belum tercapainya terget tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot Bandung yakni dengan mencari anak-anak putus sekolah melalui tim pemburu anak putus sekolah. Tim ini berada di bawah koordinasi dinas pendidikan.
"Saya kerjasama dengan mahasiswa membentuk tim pemburu anak putus sekolah. Dia kerjanya kukulilingan (berkeliling) mencari anak putus sekolah di Bandung. Bandung kan rata-rata lama sekolah masih 10,8 tahun berarti ada 1,2 tahun hilang di situ dan saya ingin temukan," ujar Emil kepada wartawan saat ditemui di Universitas Sangga Buana, Jqlan PHH Mustafa, Selasa (29/12).
Dengan cara itu, Ridwan ingin memastikan bahwa di Bandung tidak boleh ada anak yang tidak sekolah. Menurut dia, saat ini telah banyak tawaran beasiswa dari berbagai pihak untuk membantu warga tidak mampu di Bandung.
"Yang ngasih beasiswa mah banyak. Asal mau sekolah aja. Makanya saya butuh bantuan mereka (tim pemburu anak putus sekolah) untuk mendata. Kadang anak yang tidak sekolah ini mencar sana mencar sini," kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menambahkan selain melibatkan mahasiswa, tim pemburu anak putus sekolah ini juga melibatkan aparat kewilayahan. Tim ini kata Elih, ini telah berjalan selama enam bulan.
"Namanya Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Penanganan Rentan Putus Sekolah. Untuk mekanismenya, tim ini melaporkan anak yang belum sekolah sampai tingkat SMA untuk diidentifikasi kendalanya apa. Setelah itu nanti kita salurkan ke sekolah terdekat. Kalau tidak bisa ke sekolah, mengikuti program pendidikan non formal melalui paket B atau paket C," kata Elih.
Elih mengatakan sejak enam bulan berjalan, hingga saat ini telah tercatat 500 siswa yang teridentifikasi. Rencananya proses belajar mengajar akan dimulai pada tahun ajaran baru mendatang.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak