Polrestabes Bandung lumpuhkan pencuri motor bersenpi asal Lampung

user
Farah Fuadona 17 Desember 2015, 16:02 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Bandung menangkap dua pelaku pencurian dengan kekerasan yang dilakukan grup Lampung. Dua pelaku tersebut berinisial MK alias K, 35 tahun dan HD alias A, 27 tahun.

Polisi terpaksa menghadiahi mereka dengan timah panas. “Mereka lawan saat kami tangkap. Petugas kami kemudian melumpuhkannya,” kata Wakpolrestabes Bandung AKBP Gatot S, di Bandung Kamis (17/12).

Baik MK maupun HD, keduanya mengalami luka tembak di kaki masing-masing. Keduanya terancam pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Polisi terus melakukan pengembangan kasus pencurian dengan kekerasan ini, terutama untuk mengetahui lebih lanjut jaringan Lampung.  

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti enam unit kendaraan roda dua berbagai merek di antaranya motor sport Honda CBR dan Ninja. Barang bukti lainnya adalah dua senjata api rakitan jenis pistol berikut delapan butir amunisi, serta satu set kunci astag.

Dalam aksinya, MK dan HD menjalankan modus mencuri motor yang terparkir dalam keadaan terkunci. Pencurian dilakukan dengan kunci astag.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat tentang kasus pencurian dua Honda CBR DI Jalan Sukagalih Nomor 161 Sukajadi, Bandung pada 15 Desember 2015.

Selanjutnya anggota Sat. Reskrim Polrestabes Bandung melakukan penyelidikan. Diketahui pelaku berada di kawasan Cimahi.

“Tim kemudian dapat mengamankan pelaku di daerah Cimahi dan Padalarang. Saat diamankan, pelaku berusaha melarikan diri. Setelah diberi tembakan peringatan, tim bertindak tegas dengan melakukan penembakan ke bagian kaki para pelaku,” kata Gatot.

Menurutnya, pelaku sudah terbiasa menjalankan aksinya. Sebelumnya mereka beraksi di Purwakarta. Aksi tersebut menimbulkan korban tewas. “Berdasarkan pemeriksaan, pelaku tidak segan-segan melakukan kekerasan pada korbannya,” katanya.

Ia menambahkan, pelaku biasa melakukan aksinya di malam hari ketika korban dalam keadaan lengah. Sementara MK dan HD sama-sama mengaku sudah merencanakan aksinya. “Saya datang dari Lampung ke sini untuk kaya gini,” katanya.

Kredit

Bagikan