Gapoktan Bersedia Berbagi Pendapatan Hasil Panen Hingga Rp1 Miliar

Ketua Gapoktan Tani Mulus Desa Mundakjaya, Muhaimin
Bandung.merdeka.com - Aplikasi agribisnis PT Telkom, Agree dinilai koperasi para petani memberikan banyaj manfaat. Dengan begitu, kelompok petani dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulus Indramayu, Jawa Barat bersedia untuk berbagi pendapatan (revenue sharing) hasil panen sampai Rp 1 miliar.
Ketua Gapoktan Tani Mulus Desa Mundakjaya, Muhaimin mengatakan, ada beberapa aplikasi pertanian yang pernah ditawarkan satu BUMN dan satu perusahaan swasta lain kepada pihaknya.
"Akan tetapi, tidak semua bersedia mendampingi pelaksanaannya. Padahal, 55 sampai 60 persen anggota Gapoktan kami itu berusia 45 tahun ke atas, atau relatif gaptek. Agree menawarkan pendampingan yang berkesinambungan, sehingga kami bersedia revenue sharing," kata Muhaimin dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Gapoktan Tani Mulus saat ini beranggotakan 2.700 petani yang seluruhnya menggarap komoditas padi. Dengan luas lahan garapan 10.000 hektar, kelompok tani tersebar di Kecamatan Cikedung, Kecamatan Lelea, dan Kecamatan Terisi.
Kerjasama terkait sebelumnya dilakukan Gapoktan Tani Mulus dengan PT Telkom pada Rabu, 26 Januari 2022. Kerjasama saat itu disaksikan di hadapan Bupati Indramayu Nina Agustina dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Bakti Artanta.
Dia melanjutkan, petani umumnya sudah sadar pentingnya manajemen pertanian lebih baik dengan cara digitalisasi. Hal ini akan membuat proses produksi dari awal hingga panen terkontrol setiap hari hanya dalam genggaman.
"Mulai dari berapa banyak beli benih, beli pupuk, pasokan produksi, kapan panen, berapa banyak yang dijual, dan untungnya berapa. Analisa usaha agar usaha jelas ini sebelumnya tidak ada sehingga hasil panen relatif stagnan," katanya.
Fitur Agree, kata dia, selain menjadi alat pemantau produksi, juga tambah cangggih karena memungkinkan pula pedagang memasarkan secara daring pada menu loka pasar (market place) yang lebih luas dari pasar eksisting.
Muhaemin mengatakan, selama ini anggota Gapoktan menjual ke pembeli besar seperti Food Station dan Nusindo. Pasar bisa lebih luas dengan penggunaan Agree yang berkonsep revenue sharing, itu pun dengan persentase kecil.
"Setiap kali anggota kami berhasil transaksi kami berbagi pendapatan hanya 2 persen. Kami lihat ini sebanding karena selain memperluas pasar, juga kami ini memperoleh pendampingan yang sering dari Telkom," katanya.
Para pendamping selain dari tim Agree, juga berasal dari kelompok yang disebut Agree Hero. Yaitu para penyuluh pertanian pemerintahan serta anggota petani Gapoktan yang sudah mahir gunakan Agree, memiliki kedekatan sosial dengan petani sekitarnya serta menjadi penyuluh petani lainnya.
Hal ini berbeda dengan aplikasi sejenis yang pernah datang dan mengajak bekerjasama dengannya. Sebab, setelah disosialisasikan kemudian tidak ada pelaksana teknis aplikasi yang standby memandu petani untuk menggunakannnya.
Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture Telkom, Hikmatullah Insan Purnama mengatakan, pihaknya mentaksasi hasil panen tahunan dari Gapoktan tersebut mencapai Rp65 miliar per siklus panen.
"Dari angka tersebut, jika transaksi di aplikasi kami berjalan lancar, kami perkirakan bisa tercapai revenue sharing sampai Rp1 miliar. Kami akan berusaha merealisasikan targetan tersebut demi kebaikan bersama," katanya.
Hikmatullah menjelaskan selain menu yang dibutuhkan petani, pihaknya berencana mengembangkan fitur Agree Fishery guna memantau sektor perikanan dan ke depannya sektor peternakan.
Selain itu, ada fitur Agree Modal untuk mengajukan permodalan yang antara lain sudah bekerjasama dengan Alami Sharia yang sanggup menggelontorkan dana pinjaman hingga Rp50 miliar per bulan.
Aplikasi Agree sendiri saat ini sedikitnya ada di 30 sentra pertanian Indonesia, mulai dari Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Kemudian juga perluasan ke Garut, Jabar untuk komoditas cabai, Malang, Jatim (kopi), Tange, Aceh (kopi), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel (ikan patin).
Di OKU Timur, Agree, berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan untuk menyulap masyarakatnya jadi peternak digital. Agree menyediakan layanan dalam mendata database, kemudian menghubungkan dengan perbankan guna peroleh dukungan pemodalan.
Saat ini, Agree sudah memiliki beberapa fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, penjualan dan peningkatan wawasan yang ke depannya akan dilengkapi pendukung produktivitas dan kualitas guna menciptakan satu data pertanian.
BERITA TERKAIT
Zurich Luncurkan Entrepreneurship Bantu Siswa SMA & SMK Ciptakan Peluang Ekonomi
Manfaat Jam Tangan Pintar Bagi Atlet Panjat Tebing Aries Susanti Rahayu saat Latihan
Tingginya Minat Masyarakat Indonesia pada Produk Alternatif Daging
Beraktivitas Lebih Nyaman dengan Pakaian Berteknologi Anti Odor
Pentingnya Merawat Kulit dari Luar dan Dalam Agar Tetap Sehat
Platform Pijar Mahir Siap Dukung para Alumni Hadapi Tantangan Masa Depan
Lisa Blackpink Jadi BA Perusahaan Investasi Indonesia, Ini Alasannya
Bungasari dan Chef Achen Kembali Mencari Para Chef Rumahan
Pentingnya Metode yang Tepat Agar Anak Bahagia saat Belajar
Kerjasama SCCIC ITB dan Pemerintah Berlin Untuk Program Jakarta Smart Change
Jabar Genjot Penyebaran Dokter Spesialis Patologi Klinik Lebih Merata
Partnership Event Digelar Guna Promosikan Makanan dan Minuman Uni Eropa
Cara menambah Followers Instagram Gratis Secara Instan dari Situs Web dan Aplikasi
MS GLOW For MEN Ajak Komunitas Nonton Bareng Seri Mugello di 6 Kota
Dukung Transformasi Digital Di Bidang Hukum, Telkom Hadirkan Legal Analytics
Tak Lama Lagi, Infinix Note 12 Akan #TaklukkanBatas
BJB Syariah Perluas Potensi Layanan Haji dan Umrah
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Lintasarta Kolaborasi dengan BUMD Guna Percepat Digitalisasi
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Mencicip Beragam Makanan dan MinumanUni Eropa Dikenal Lezat