Ekspor Produk Pertanian Meningkat, Pengamat Nilai Indonesia Mandiri Pangan
Bandung.merdeka.com - Selama empat setengah tahun belakangan ini, nilai ekspor produk pertanian Indonesia terus meningkat. Pengamat menilai, dengan adanya kemajuan ekspor produk pertanian menandakan bahwa arah kemandian pangan nasional ke arah positif.
Pengamat pertanian Universitas Hasanudin, Yunus Musa mengatakan, kemajuan ekspor produk pertanian dan keberhasilan mencapai surplus perdagangan internasional dapat disimpulkan juga telah mampunya Indonesia untuk mandiri pangan.
"Begini, kalau ekspor hasil pertanian katanya memang sudah bagus, terus juga untuk di sisi perdagangan, logikanya di dalam negeri stoknya berlimpah," ujar Yunus dilansir dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Lebih lanjut Yunus menjelaskan, bila ditilik dari data perihal lonjakan ekspor produk pertanian, maka kinerja kerja Kementerian Pertanian (Kementan) patut untuk diapresiasi. Selain itu, cukupnya ketersediaan komoditas pertanian di dalam negeri itu dapat juga dikatakan Indonesia seharusnya sudah berdikari pangan.
"Sebab, bentuk ekspor pertanian, menguntungkannya di sektor perdagangan internasional hingga terpenuhinya ketersediaan pangan nasional merupakan tujuan dari pengelolaan agraris Indonesia,” jelas dia.
Berdasarkan data tahun 2013, besaran jumlahnya adalah sekitar 33,5 juta ton. Kemudian pada tahun 2016 mengalami dua kali kenaikan mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton. Begitu juga tahun 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya yakni 41,3 juta ton. Di tahun 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.
Selama peridoe 2014 hingga 2018, jumlah seluruh nilai ekspor produk pertanian Indonesia berhasil mencapai Rp1.957,5 tirliun dengan akumulasi tambahan Rp352,58 triliun.