Tahun 2026 Mendatang, Petani Milenial Digital Ditargetkan Berjumlah 2,5 Juta
Bandung.merdeka.com - Pada tahun 2026 mendatang, petani milenial berbasis digital diharapkan berjumlah 2,5 juta atau 20 persen dari total populasi petani di Indonesia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, optimalisasi petani milenial berdaya saing dan unggul adalah tonggak awal kebangkitan Indonesia dalam sektor pertanian saat ini.
“Senang dengan adanya petani milenial dan bersinergi dengan Telkom yang memberikan dukungan (sarana) dalam hal digital,” tuturnya di sela-sela penandatanganan MoU '2000 Duta Petani Milenial (DPM)/Duta Petani Andalan (DPA)' se-Indonesia antara PT Telkom Indonesia Persero dengan Ketua Umum DPM/DPA.
Nota Kesepahaman tersebut secara simbolis diwakilkan Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture, Telkom Indonesia, Hikmatullah Insan Purnama, dengan Ketua Umum DPM/DPA Sandi Octa Susila.
Salah satu bentuk implementasi MoU adalah penggunaan aplikasi kluster pertanian milik PT Telkom, Agree, yang akan digunakan mewujudkan kolaborasi digital di sektor pertanian. Agree menyediakan tiga fitur andalan yaitu Agree Partner, Agree Modal, dan Agree Market. Selain itu, ada Agree Field Assistant yang siap membantu petani milenial maupun duta petani andalan di seluruh Indonesia untuk menangani setiap kendala yang ada di lapangan.
Menurut Menteri Pertanian, perlahan orientasi petani di Indonesia dapat diisi 20 persen petani muda tersebut yang bisa diawali kolaborasi mewujudkan pertanian pendekatan digital.
Karena itu, pihaknya bersama beberapa mitra usaha berupaya melakukan transformasi digital dan bahu membahu membangun sarana pertanian yang lebih unggul untuk beberapa tahun ke depan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, keterlibatan milenial di dunia pertanian sangatlah menjanjikan selaras makin pesatnya teknologi informasi saat ini.
"Generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga memiliki kreativitas dalam segala aspek kehidupan," tambahnya.
Melalui DPM dan DPA yang beranggotakan 2.000 orang dari seluruh provinsi di Indonesia, pihaknya yakin peran generasi muda akan bertambah pesat sesuai target Kementerian Pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian.
Sandi Octa Susila menjelaskan, peran DPM/DPA tidak hanya di sektor pertanian saja. Usaha yang dibangun sangatlah bervariasi seperti budidaya hortikultura, budidaya tanaman pangan, budidaya ternak, pengolahan hasil pertanian, peternakan, perkebunan, jasa alat mesin pertanian, hingga agro-eduwisata.