Prestasi Ekspor Menjawab Tantangan Sektor Pertanian Selama Ini
Bandung.merdeka.com - Keberhasilan meningkatkan ekspor selama 4,5 tahun terakhir menjawab segala tantangan yang harus dihadapi Kementerian Pertanian (Kementan) di pemerintahan Jokowi.
"Setiap tahun, setiap periode pemerintah, yang selalu menimbulkan polemik pertanian kita itu kan adalah bagaimana supaya tidak impor, tapi ganti ekspor," ujar pengamat pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Luthfi Fatah, dari keterangan tertulis, Selasa (13/8).
Saat ini, ucap Luthfi, perdebatan tersebut telah terjawab dari kinerja Kementan. Kendati masih banyak hal lagi yang perlu ditingkatkan untuk ekspor pertanian.
"Ekspor pertanian inilah yang diharapkan. Kalau selama ini dibahas kenapa pangan Indonesia impor terus, sekarang sudah bisa bicara kita mampu ekspor," kata Luthfi.
Selain itu, Luthfi menuturkan, dengan banyaknya komoditas pangan yang di ekspor akan membentuk persepsi bahwa hasil pertanian Indonesia memang dibutuhkan oleh dunia.
Diketahui, nilai ekspor produk pertanian Indonesia selama 4,5 tahun terakhir tercatat mampu terus meningkat.
Berdasarkan data tahun 2013, besaran jumlahnya adalah sekitar 33,5 juta ton. Kemudian pada tahun 2016 mengalami dua kali kenaikan mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.
Begitu juga tahun 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya yakni 41,3 juta ton. Di tahun 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.
Selama peridoe 2014-2018, jumlah seluruh nilai ekspor produk pertanian Indonesia berhasil mencapai Rp1.957,5 tirliun dengan akumulasi tambahan Rp352,58 triliun.