Dapat Bantuan, Pemkot Berencana Hadirkan 'Busway' di Kota Bandung

Bus TMB di Bandung
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menghadirkan jalur khusus bus seperti Busway DKI Jakarta. Program ini merupakan salah satu komitmen kerja sama Pengembangan Angkutan Umum Massal Pilot Project Sutrinama (Indonesia Sustainable Urban Transport Program ) dan Indonesian BRT (Bus Rapid Transit) Corridor Development Project antara Kementerian Perhubungan dengan sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kota Bandung.
Kepala Dinas Perhubungan Didi Riswandi mengatakan, Kota Bandung merupakan salah satu dari empat daerah di Indonesia yang mendapatkan bantuan berupa kajian untuk pengembangan satu koridor BRT dari Kementrian Perhubungan oleh GIZ (Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) Jerman.
"BRT itu adalah jalur khusus seperti busway Jakarta. Jadi dia punya jalurnya khusus. Dari 11 daerah yang mengajukan empat daerah yang dapat. Jadi ada Bandung, Pekanbaru, Batam dan Medan," ujar Didi kepada wartawan, (10/1).
Didi mengungkapkan, pihaknya saat ini masih mengkaji lokasi yang tepat untuk jalur khusus BRT tersebut. Namun dia menyebut ada tiga titik yang kemungkinan menjadi jalur BRT yakni Jalan Sukarno Hatta, Jalan Asia Afrika dan Lingkar Selatan.
"Lokasinya belum ditentukan tapi kemungkinan tiga itu. Dari kajian kita kalau berdasarkan demand (penumpang) itu yang paling besar Asia Afrika," kata dia.
Didi menjelaskan, bantuan yang diberikan GIZ ini berupa kajian, pengembangan jalur, shelter hingga armada bus yang akan dioperasikan. BRT ini ditargetkan dapat beroperasi tahun 2021.
"Mulai dari shelter, armadaya itu semuanya bantuan. Namun jika kemungkinan membutuhkan biaya tinggi akan ada penyertaan modal dari Pemerintan Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung. Kita rencanakan tahun 2021 (mulai beroperasi) tapi karena sudah ada kajian dengan Korea semoga bisa diperkirakan 2020," ucapnya.
Pihaknya pun sudah memikirkan skenario jika BRT tersebut nantinya beroperasi agar tidak tumpang tindih dengan Bus TMB dan Damri yang melewati jalur serupa. Namun pihaknya sudah menyiapkan opsi, jika BRT ini mulai beroperasi kemungkinan besar, jalur TMB dan Damri akan dialihkan. Sehingga jalurnya berbeda dengan BRT.
"Jadi nanti Damri dan TMB bisa digeser. Termasuk juga angkot. Kalau angkot rencana tahun ini mau studi jadi feeder. Kalau misalnya jalur utama sudah bus siapa nyuplai penumpang ke bis? Nah angkot ini yang akan jadi feeder dari pemukiman warga ke shelter. Jadi le depan polanya seperti itu," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak