Hujan Deras Guyur Bandung, Wilayah Astana Anyar Terendam Tinggi Air Capai 1,7 Meter

Personel DKPB Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Senin (26/11) kembali mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Kali ini banjir terjadi di Jalan Cihampelas, Astana Anyar, Pasirkoja dan LMU Suparmin (depan SMAN 9 Bandung).
Banjir terparah kali ini terjadi di wilayah Astana Anyar tepatnya di Gang Sukaasih RT 01/ 02, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar. Di lokasi ini ketinggian air bahkan mencapai 1,5 hingga 1,7 meter akibat meluapnya Sungai Citepus.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan, banjir yang terjadi di Astana Anyar disebabkan tingginya debit air di Sungai Citepus.
"Iya banjir lagi. Penyebabnya hujan di Bandung Utara, hulu Sungai Citepus dari pagi hari. Sehingga debit air yang mengalir ke Kota Bandung sangat tinggi," ujar Arif, Senin (26/11).
Arif menyangkal jika banjir yang terjadi disebabkan tidak berfungsinya basement air yang dibangun di wilayah tersebut. Menurutnya basement air sudah berfungsi dengan baik.
"Basement air berfungsi dengan baik, menampung air untuk di tahan tetapi karena debit air yang sangat tinggi sehingga tidak tertampung,"kata Arif.
Pihak DPU, kata Arif langsung menerjunkan tim ke lokasi. Pihaknya membersihkan sampah yang menjadi penghambat aliran air sungai
"Penanganan tim di lapangan yakni mengangkat sampah yang menyumbat saluran dan sungai supaya air cepat surut tidak tertahan tumpukan sampah tersebut," ucapnya.
Begitu juga dengan banjir yang terjadi depan SMAN 9 Bandung. Padahal di lokasi tersebut telah dibangun kolam retensi untuk mencegah banjir.
"Itu awal Sungai Citepus, padahal kita sudah uji coba kolam retensi Sirnaraga. Kalau kolam retensi berfungsi dengan baik tetapi debit air di utara sangat tinggi karena hujan sejak pagi hari," ungkapnya.
Pihaknya pun akan segera melakukan evaluasi terkait masih banyaknya titik banjir di Kota Bandung saat ini.
"Pasti kita akan evaluasi untuk perbaikan dan  penanganan di tahun  2019," kata dia.
Sementara itu Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak mengatakan, ketinggian air di Astana Anyar mencapai 150 cm hingga 170 cm. Akibatnya banyak rumah tergenang air.
"Ketinggian air antara 1,5 meter sampai 1,7 meter. Dampak kejadian bencana pemukiman warga tergenang air, Tidak ada korban jiwa, " kata Sihar.
Untuk upaya penanganan kata Sihar, DKPB Kota Bandung melakukan kegiatan penanggulangan langsung yang berkaitan dengan usaha penyelamatan warga. Selain itu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya tindak lanjut penanganan bencana.
"Kita juga melakukan evakuasi warga terjebak diatas rumah," ucapnya.
Selain itu, kata Sihar DKPB Kota Bandung mengerahkan 60 personel. Namun hal ini disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
"Yang disiagakan setiap hari sekitar 60 orang . Ini sesuai dengan kebutuhan," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak