Urai kemacetan, Pemkot Bandung berencana terapkan aturan ganjil genap

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung berencana menerapkan aturan ganjil genap kendaraan seperti halnya di DKI Jakarta. Penerapan aturan ini mengemuka setelah adanya usulan dari Kementerian Perhubungan untuk mengurai persoalan kemacetan di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial mengatakan, rencana penerapan aturan ganjil genap kendaraan sesuai dengan rencana Pemkot Bandung. Untuk itu dirinya sangat menyambut baik terkait rencana penerapan aturan tersebut di Kota Bandung.
"Saya dan Kadishub sudah sering diskusi kenapa tidak mengikuti pola Jakarta menggunakan ganjil genap. Ketika sekarang ada imbauan, bagi saya cocok dan selaras dengan apa yang Mang Oded pikirkan dari awal," ujar Oded kepada wartawan, Jumat (28/9).
Oded mengungkapkan bahwa, Pemkot Bandung memang tengah fokus mengatasi masalah kemacetan. Namun untuk perberlakuan sistem ganjil-genap di Kota Bandung perlu kajian.
"Sebetulnya saya sudah jauh hari menyampaikan dan dibicarakan untuk dikaji. Kita harus cari solusi. Tetapi terpenting harus ada pengkajian terlebih dahulu. Kalau ada arahan dari pusat, mengenai kota metropolitan untuk mengurangi macet, saya akan kaji. Pemberlakuannya akan menunggu hasil kajian dengan Dishub (Dinas Perhubungan) dan Kepolisian," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi mengungkapkan, perlu adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Bandung dengan Kepolisian. Hal itu penting untuk mempermudah kegiatan atau operasi di jalan sesuai dengan kapasitasnya.
"Kalau di Bandung regulasi itu ada di pemerintah daerah. Sementara kewenangan penindakan berada di kepolisian. Perlu juga melihat kota yang sudah menerapkannya," kata Didi.
Sebelum dilaksanakan, lanjut Didi, juga perlu kajian tentang jalan mana saja yang bisa memberlakukan sistem tersebut. Namun demikian Didi memastikan bahwa jalan yang berada di pusat kota yang paling memungkinkan untuk pemberlakukan aturan tersebut.
"Ya hitungannya di pusat kota saja seperti Jalan Ahmad Yani atau Jalan Asia Afrika. Tentu sesuai fungsinya," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak