Marak aksi begal di Bandung, Ridwan Kamil setuju polisi tembak di tempat

user
Mohammad Taufik 31 Agustus 2018, 18:52 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Rentetan aksi begal kembali terjadi di Kota Bandung. Tak hanya mencuri, aksi para begal ini terbilang sadis. Terbaru, aksi begal yang terjadi pada Kamis (30/8) dini hari bahkan membuat korbannya yakni seorang mahasiswi tewas setelah sebelumya sempat dirawat di rumah sakit.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak tinggal diam. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk meningkatkan patroli keamanan. Aksi begal yang terjadi dinilai telah meresahkan masyaralat.

"Bahwa kejahatan itu memang dinamika dari sebuah kota metropolitan. Setiap ada hal negatif selalu kita respons. Polisi Saya minta tingkatkan, warga juga perlu waspada. Termasuk ada tambahan CCTV," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jumat (31/8).

Emil mengatakan, rentetan aksi begal yang terjadi di Kota Bandung merupakan aksi kriminalitas murni. Para begal menargetkan kota wisata seperti Bandung untuk melancarkan aksinya. Apalagi sebagian besar dari pelaku diketahui merupakan warga luar Kota Bandung.

"Kalau melihat statistiknya hampir dua per tiga (pelaku) bukan KTP Bandung. Pelakunya itu menarget kota turis, kota wisata, karena instrumen sosial warga Bandung mah sudah memadai. Jadi itu menandakan ini kriminalitas murni," katanya.

Emil pun meminta pihak kepolisian untuk bertindak tegas kepada pelaku aksi begal. Emil bahkan setuju jika pihak kepolisian menindak tegas dengan melakukan tembak di tempat kepada para begal.

"Ya jangan macam-macam di Kota Bandung, Saya setuju tembak di tempat saja. Kepada kepolisian urusan begal ini jangan dikasihani. Kalau memang secara aturan memungkinkan dan bisa, Saya setuju saja. Kalau warga dimanapun situasinya jaga kewaspadaan. Jika itu diperlukan untuk tembak di tempat Saya setuju," tegasnya.

Lebih lanjut Emil mengungkapkan, beragam upaya telah dilakukan Pemkot Bandung untuk membantu pihak kepolisian. Tahun ini, Pemkot memfasilitasi 15 motor untuk Tim Prabu Polrestabes Bandung dengan mekanisme pinjam pakai.

Tim Prabu ini merupakan tim khusus yang dibentuk Polrestabes Bandung untuk memberantas kejahatan jalanan. Tim ini berjumlah 30 orang yang dibagi ke dalam 3 tim. Selain itu, tahun ini Pemkot Bandung juga akan menganggarkan penambahan kamera CCTV (Closed Circuit Television) untuk mengantisipasi kondisi negatif di jalanan.

"Kebutuhan 15 unit motor untuk URC butuh sergap kita penuhi, cc-nya besar. Bulan lalu ada 20-an lebih begal ditangkap menandakan ada proses. Hanya memang tidak 100 persen, namanya juga dinamika sosial," ucap Emil.

Ia pun mengimbau kepada seluruh warga Bandung untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih lagi karena lokasi kejadian biasanya terjadi di tempat yang jauh dari keramaian.

Kredit

Bagikan