Buku karya Zidni ini angkat kisah kehidupan beragaman di Indonesia yang menantang

user
Endang Saputra 10 Juli 2018, 15:02 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - M. Zidni Nafi meluncurkan sebuah buku dengan judul'Menjadi Islam Menjadi Indonesia'. Buku yang diluncurkannya dalam acara pelantikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Bandung untuk masa jabatan 2018-2019 ini mengisahkan perihal kehidupan beragama di Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang cukup berat.

Dalam kegiatan peluncuran sekaligus bedah buku itu, Zidni mengatakan bawha dalam buku ini menggambarkan sebuah realitas yang terjadi akhir-akhir ini. Di mana kehidupan beragama di Tanah Air seolah tengah dalam ujian dan berada pada masa yang berat.

"Buku ini menggambarkan realitas yang terjadi belakangan ini. Dengan buku ini saya ingin menjaga keharmonisan kaum beragama di Indonesia dengan tidak ada agama yang bertentangan dengan falsafah bangsa Indonesia, yakni pancasila," ujar Zidni kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Jalan Sancang, Minggu (8/7).

Kata Zidni, buku dibuat olehnya sebagai upaya menjawab semua kegelisahan masyarakat terkait kondisi kebangsaan di tanah air. Islam dinilai kerap dibenturkan dengan negara. Ini menjadi bentuk kegelisahan Zidni sebagai mahasiswa dan santri bahwa fenomena sekarang di mana Indonesia dan Islam ingin dibenturkan.

"Saat ini, Pancasila juga dibenturkan dengan syariat, serta ulama bertentangan dengan pemerintah. Maka ini menjawab bahwa Islam dan Indonesia ini satu kesatuan yang romantis, sehingga ini menjadi instrumen dalam membawa masyarakat beragama dan ber-Indonesia," tutur Zidni yang juga kader PMII.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua DPD KNPI Kota Bandung, Hendra Guntara berharap, para pemuda Kota Bandung bisa terus berkarya, khususnya dalam dunia tulisan. Munculnya buku ini menjadi contoh tersendiri bagi generasi muda.

"Kami sangat mendukung para generasi muda, khususnya pemuda Kota Bandung agar terus menyumbangkan ide, gagasan, dan kreatifasnya untuk terus membangun bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki karakter," katanya.

Kredit

Bagikan